Selasa, 28 Agustus 2012

Different [Part 9]




                          Different [Part 9]


Title : Different
Cast :
Seohyun – Seo JooHyun
Kyuhyun – Cho Kyuhyun
Lee SunKyu – Lee Sunny
Im YoonA – YoonA
Type  : Series
Rating : 14+
Summary : Aku bisa melihat semua pikiran orang lain, kecuali dia. Seorang namja berkulit putih pucat yang sosoknya jauh dari semua orang. Namja yang se akan menarikku lebih jauh masuk ke dalam kehidupannya yang penuh misteri dan gelap.
Disclaimer : Cast milik Tuhan, ayah-ibu mereka, dan juga Agensi mereka. dan jalan cerita ini, semua punya otakku. karena otakku yang bekerja untuk membuat ff ini..
So, Let’s Read ! Berikan comment kalian yah, biar aku bisa memperbaiki ff ini jika ff ini banyak kesalahan atau gimana.

Ini sudah menit ke-10 dan dia masih saja betah dengan dengungannya. Kesal sebenarnya, tapi demi jawaban yang ku yakin sangat membahagiakanku, aku tidak akan beranjak dari hadapannya sebelum dirinya berbicara hal yang jelas.
“Kyuhyun ?” aku memanggilnya lagi dan ini sudah ke-10kalinya juga.
Dia hanya melirik sebentar lalu kembali menunduk. Ini baru pertama kali aku melihatnya seperti itu. Wajah angkuh dan mengesalkan itu benar-benar pudar sekarang dan digantikan oleh wajah konyol karena kegugupan. Ya, jujur saja aku ingin sekali tertawa karena melihat wajahnya itu.
“jadi kau mau bicara apa ?” tanyaku dengan lembut.
“Dia ingin menjadi temanmu, Seohyun-a” aku berbalik ke arah suara yang berasal dari pintu kelas. Ku lihat sosok ramping Yoona yang sedang menyender pada daun pintu. Senyuman manis itu terkembang saat aku sudah memandangnya.
Yoona ? Mengapa aku tidak merasakannya ? Aku tidak benar-benar merasakan bahwa ada seseorang yang akan menghampiri kami ? Apa karena aku terlalu focus terhadap Kyuhyun sehingga aku tidak focus dengan yang lain.
“Yoona” kali ini Kyuhyun yang menggumamkan nama Yoona, ku lihat lagi Kyuhyun, ekspresinya tidak kaget melainkan ada rasa kesal disana.
Suara heels yang dipakai Yoona berdentum memenuhi ruangan ini. Dia sedang menghampiri kami berdua. Senyuman diwajahnya itu tidak pudar-pudar sama sekali. Mungkin berbeda sekali dengan ekspresiku yang masih kaget dengan kedatangannya.
“Seohyun-a, apa kabar ?” saat Yoona sampai ditempat kami yang pertama kali dia sapa adalah aku bukanlah pacarnya si Kyuhyun.
“a—ba-baik, bagaimana denganmu ?”
Yoona tersenyum simpul dan mengangguk,”tentu saja aku selalu baik”
Kini mata Yoona beralih pada Kyuhyun yang sedang menatapnya juga. Mereka saling tatap menatap , yang kurasa mereka seperti saling berbicara melalui kedua mata mereka yang kurasa tajam itu. Sudah hampir satu menit berlalu perdebatan mata mereka, sampai akhirnya Yoona menyudahi dengan seringai di wajahnya.
“O, ya. Seohyun… Kyuhyun ingin menjadi temanmu,  bagaimana kau mau?”
Mataku membulat sempurna saat mendengar perkataan Yoona barusan. Oh, ya jadi tebakanku tidak salah, tidak rugi pula aku telah menunggunya 10 menit. Ya, walaupun hanya menjadi temannya aku sudah cukup senang. Karena tidak mungkin untuk jadi kekasihnya… Yoona mau dikemanakan?
“O, nde” aku sedikit gugup saat menjawab, ya, gugup.
“Nah, Kyuhyun dia ingin menjadi temanmu. Karena dia adalah teman pertamamu, bagaimana kalian merayakan hari jadi teman kalian ?”
Aku melongo. Kaget mendengar kata-kata Yoona. Hari jadi teman? Aku baru mengetahuinya dan kurasa aku juga baru merayakannya. Dan ini merayakannya bersama Kyuhyun si pria paling pendiam dan juga misterius.
Yoona mengaitkan lengannya pada lenganku “sekarang saja, mungkin ke tempat yang paling menyenangkan dikorea. Seohyun, Kyuhyunku ini belum kemana-mana sejak pindah ke korea. Ajaklah dia kemana saja” dia sedikit mengeluarkan nada manja pada kalimat terakhir, matanya kembali pada Kyuhyun.
Ye? “ hanya itu tidak lebih, mungkin aku terlalu shock dengan ini.
“Sekarang kalian pakai saja mobil yang aku bawa, aku akan dijemput dengan sopirku… Kyuhyun ajaklah Seohyun untuk keluar bersamamu”
Ku dengar kaki kursi yang bergesek dengan keras pada lantai membuatku langsung menoleh pada Kyuhyun yang sudah beranjak dari tempat duduknya, memakai tudung hitam yang biasanya dia pakai saat pulang. Dia melirikku sebentar lalu pergi begitu saja meninggalkanku dengan Yoona.  Aku melongo dibuatnya.
“Seohyun, tunggu sebentar ya”
Ku lihat Yoona berbalik pergi ke arah Kyuhyun. Yang ku yakin mereka membicarakan sesuatu yang sangat penting disana. Aku ingin sekali tahu, tapi aku tidak boleh lancang. Ini adalah urusan mereka berdua. Urusan sepasang kekasih.
Kekasih? Ya, mereka adalah sepasang kekasih. Walaupun belum ada pemberitahuan yang resmi dari mereka berdua. Tapi dugaanku mereka adalah sepasang kekasih.
Selagi menunggu mereka berdua berbicara. Mataku terpaku pada tempat duduk yang biasanya diduduki oleh Kyuhyun. Tempat yang benar-benar gelap dan tidak terjangkau oleh sinar matahari. Dan Kyuhyun begitu betah dengan tempar seperti ini. Sebuah halusinasi tergambar dimataku, saat Kyuhyun melihatku tajam dari tempat itu.
“Seohyun” mendengar suara Yoona yang memanggilku, ku segera membalikkan tubuhku untuk menghadapnya. “Nde?” sahutku.
“nanti 7 malam Kyuhyun akan menjemputmu, kau tunggu dirinya ya di depan coffee shop yang terkenal itu”
Aku hanya menangguk pelan saat menjawab perkataan Yoona. Lalu mereka berdua pergi dari kelas ini dan meninggalkanku. Sebenarnya Yoona tak ingin buru-buru pergi, ya, ku lihat Kyuhyun sudah menarik tangan mulus Yoona untuk segera pergi dari sana.
Pasangan yang aneh. Itu menurutku. Mana ada seorang yeojacingu yang membiarkan pasangan prianya pergi bersama seorang gadis lain. Ya malah, yeoja itu itu yang menggebu-gebu untuk mengajak gadis lain pergi bersama pasangan prianya.
Tadi Kyuhyun yang ingin mengajakku untuk berbicara. Kenapa dia yang pergi duluan. Entah itu karena malu atau apa. Yang terpenting nanti malam aku bisa bertemu dengannya. Walaupun hanya menjadi teman.
Aku tidak ingin pulang dahulu. Toh, masih ada beberapa jam lagi menuju jam 7 malam. Aku ingin disini dulu. Lalu kupilih tempat duduk Kyuhyun, aku duduk disana.
Begitu hangat. Ya, itu yang aku rasakan saat duduk disini. Tidak menyilaukan seperti disana, tempat dudukku. Pantas dia begitu nyaman duduk disini.
Ku perhatikan mejanya, ku lihat ada tulisan yang begitu kecil di meja ini. Ku perhatikan lekat-lekat tulisan itu.
Saranghae …” aku mengeja tulisannya, tapi yang bagian belakangnya aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Tulisan itu di timpa lagi dengan tinta hitam, sehingga aku tidak bisa membaca lanjutannya.
Apakah Kyuhyun yang menulis ini ?
~o0o~
Jam tangan yang melingkar dipergelengan tangan kiri Seohyun sudah menunjukkan pukul 7 dan ini tandanya sudah sampai diwaktu yang dijanjikan oleh Kyuhyun tadi sore. Dan Seohyun belum menemukan batang hidung Kyuhyun disekitar jalanan ini. Sekarang gadis itu sudah berdiri di tempat yang dijanjikan , sebuah toko kopi yang terkenal dengan kelezatannya yang berdiri ditengah-tengah sebuah toko pakaian wanita.
Kepala Seohyun dia tengokkan ke kanan dan kekiri mencari si pembuat janji.
“Belum datang, heoh?” gumamnya, ada nada kekecawaan disana.
Seandainya dia bisa memantau Kyuhyun melalui kekuatan psikisnya… Ah, sayangnya tidak bisa, kekuatannya bukan dipakai untuk seperti itu. Mengetahui isi pikiran orang saja itu sudah terlalu cukup untuknya.
Angin malam sudah mulai menerjang kulit mulus Seohyun sehingga gadis itu cepat-cepat merapatkan jacket tebal untuk melindungi tubuhnya.
Lalu terlihat dari arah barat terlihat sebuah mobil yang akan datang menghampirinya,
Membuat Seohyun sedikit menyingkir ke belakang saat sebuah mobil mewah datang didepannya. Gadis itu sedikit mengintip saat kaca mobil itu mulai dibuka secara perlahan, kemudian kedua matanya membulat sempurna saat didapatinya Kyuhyun yang menyetir mobil itu.
“Kyu—Kyuh-kyuhyun” dia tak begitu mempercayai apa yang ada didepannya sekarang.
Kyuhyun tak berbicara apapun saat Seohyun menampakkan kakagetannya, tapi beberapa detik kemudian dia mengisyaratkan agar Seohyun masuk ke dalam mobil mewahnya itu. Dan Seohyun hanya bisa mengangguk lemah dan mengikuti apa yang Kyuhyun suruh.
~o0o~
Pemandangan toko-toko dan sebagainya sudah tidak dilihat oleh Seohyun lagi, sekarang pemandangannya sudah digantikan oleh pohon-pohon yang berdiri tegak dengan daun-daun hijau yang hijaunya tak begitu terlihat karena sudah malam. Mau di bawa kemanakah dia? Seohyun tidak berani bertanya ataupun diam-diam menguntit pikiran Kyuhyun, terlalu ngeri jika dia lakukan.
Mungkin ini sudah menghabiskan waktu satu jam dijalan dan mereka belum sampai ke tempat yang diinginkan oleh Kyuhyun.
Tak ada suara musik atau sebuah gumaman. Suasan benar-benar hampa yang terdengar hanya suara mesin mobil yang sedang bergerak dan terkadang suara klakson yang dibunyikan oleh Kyuhyun jika ada sebuah mobil didepan mobilnya.
Kunci yang dipakai Seohyun adalah kesabaran, hanya itu yang selalu dia patri dalam hatinya dan tidak akan pernah berubah. Untuk menghadapi Kyuhyun hanya butuh kesabaran.
Seohyun sedikit menolehkan pandangannya kepada Kyuhyun sedang serius menyetir. Wajahnya begitu tegang, pikir Seohyun. Ya, terlihat dari posisi Seohyun saat ini wajah Kyuhyun sedang tegang tapi dilihat lebih lekat lagi ada kebahagiaan disana. Entah kebahagiaan itu datang darimana.
“Kyuhyun, “ kali ini Seohyun lebih memilih memanggil lebih dahulu. Kyuhyun melirik sebentar lalu hanya menjawabnya dengan gumaman.
“Kita akan kemana?”
“….Aku tidak tahu. Aku hanya mengikuti arah yang ditunjukkan oleh GPS ini” jawab Kyuhyun, dagu panjangnya dia angkat maksud menunjuk sebuah GPS yang berada didepannya.
“Ouh, arasseo. Apakah Yoona tidak marah kau berjalan bersamaku?” pertanyaan yang bodoh, tapi ini memang hanya untuk basa-basi, kenyataannya dia tahu bahwa ini semua adalah rencana dari Yoona.
“Tidak” jawaban singkat itu meluncur dari mulut Kyuhyun.
Hening kembali.
Ingin lagi berbicara tapi sepertinya ia akan menunda dulu, karena kedua matanya telah tersihir dengan pemandangan yang berada didepannya sekarang. Sebuah bulan yang begitu bulat dengan sinar yang begitu berkilau bak berlian di kegelapan malam.
“Indah…” gumam Seohyun tanpa sadar. Siapa bilang hanya gadis itu yang mendengarnya? Kyuhyun adalah seorang pendengar yang sangat baik, tentu saja dia bisa mendengar apa yang Seohyun katakan barusan. Dan dia hanya bisa tersenyum kecil dibalik wajahnya yang tegang itu.
Kini mobil itu mulai menurunkan kecepatannya, lebih pelan dibanding yang tadi. Dan Seohyun kira bahwa tempatnya mungkin akan sampai sebentar lagi.
Ya, insting Seohyun memang selalu tepat. Kini Kyuhyun memberhentikan mobilnya di tepi jalan sedikit lebih masuk ke dalam hutan.
“…Kita turun”
Seohyun hanya mengangguk lalu menuruti apa yang Kyuhyun perintahkan padanya. Apakah Kyuhyun akan membukakan pintu untuknya? jawabannya adalah Tidak. Dia lah yang membuka pintu itu sendiri tanpa embel-embel bantuan manis dari Kyuhyun. Dan Seohyun mengerti.
Kyuhyun melangkahkan kakinya masuk ke dalam hutan dan membiarkan gadis manis itu mengikuti dirinya dibelakang. Dia tak perlu khawatir dengan Seohyun. Seohyun memiliki kekuatan yang hebat dan…Kyuhyun adalah yang tercepat dan yang terpeka, tak ada satu makhluk pun yang bisa menyentuh Seohyun sebelum berhadapan dengan dirinya, ya, walaupun kemungkinan besar dia akan ketahuan siapa aslinya.
Mereka sampai ditengah hutan. Disana ada sebuah perapian untuk menghangatkan badan, meja yang tertata rapih dengan makanan lezat yang ditaruh diatas meja. Seperti sebuah makan malam yang romantic. Inikah yang namanya merayakan pertemanan?
‘Kibum, istrimu!!!’ umpat Kyuhyun dalam hatinya. Suasana yang romantic bukanlah gaya Kyuhyun.
“Kyuh, ini …. Tempatnya?” Kyuhyun menoleh pada Seohyun yang memandang aneh pada semua yang sudah tertata rapih didepannya.
Pemuda berjiwa vampire itu menarik nafasnya walaupun dia tidak bernapas, “….Yeah, ku kira begitu”
“Ini benar-benar menakjubkan” decak kagum itu keluar dari mulut manis Seohyun. Kedua bola matanya berbinar dengan begitu senang. Lengkungan senyum itu tergambar jelas diwajah manisnya. Oh ada semburat merah juga dipipinya.
“…duduklah” Kyuhyun berkata dengan sangat ketus. Dia melakukan ini bukan karena menyakiti Seohyun, mencoba menyuruh perasaan gugup yang melanda dirinya untuk pergi dari seluruh pikiran dan hatinya.
Seohyun mengangguk kecil, lalu mengambil tempat duduk didepan Kyuhyun.
*Seohyun Pov*
Suasana di hutan ini benar-benar berbeda rasa takut yang tadi sempat menjalar tubuhku kini sudah sirna digantikan rasa bahagia yang datangnya entah darimana. Aku terus tersenyum dan rasanya susah untuk memberhentikan senyuman pada wajahku. Kedua mataku juga tak henti-henti terus memandang Kyuhyun.
Kyuhyun benar-benar berbeda. Aura pembunuh atau, ya, bisa dibilang aura yang menyeramkan dari Kyuhyun benar-benar hilang sekarang. Yang ku rasakan adalah aura gugup yang selalu keluar dari tubuh Kyuhyun. Ingin rasanya tertawa jika dia sedang gugup seperti sekarang ini.
Kyuhyun duduk dikursi utara sedangkan aku diselatannya. Kami berdua terdiam dalam suasana yang begitu sangat romantis ku rasa. Tangannya yang kekar itu mulai mengambil garpu dan juga pisau daging yang sudah disediakan diatas meja. Aku juga mengikuti hal yang dia lakukan
Dia mulai mengiris sebuah daging sapi yang dipanggang agak matang ini. Ku memperhatikan cara makan yang begitu menawan bak bangsawan yang sedang diundang dalam acara makan malam di acara kerajaan.
“…Mengapa tidak kau makan?”
Oh Seohyun. Kau terlalu lekat memperhatikannya sampai-sampai kau lupa dengan makananmu, umpatku dalam hati. mengutuk diriku karena terlalu terbuai oleh Kyuhyun.
“Oh, nde… aku baru saja berdoa” alasan yang tepat disuasan yang tak tepat. Yah, syukurlah dia percaya.
Diam. Diam. Dan diam.
Sampai sesi makan malampun kami masih terus betah dalam diam. Haruskah aku yang terlebih dahulu untuk berbicara?
Ku rapikan setiap alat makan yang baru saja ku pakai untuk makan. Ku letakkan semuanya disisi piring bekas makanku. Setelah itu, aku berdeham sedikit keras untuk mencoba mencairkan suasana yang begitu ah sudahlah, aku muak.
…Mianhae” aku mendongak, memastikan bahwa itu adalah Kyuhyun yang berbicara. Ya, itu memang dia.
Aku memandanginya, sorotan mataku mencoba mendesaknya untuk mengatakan lebih. Ya, untuk alasan yang jelas.
“…. Aku bukanlah teman yang baik. Aku tidak bisa bicara dengan baik” perkataannya barusan membuatku menarik senyumku yang sempat hilang. Ku hampiri dia.
“Kyuhyun, kau bisa menjadi baik. Kau biasa saja, anggap aku adalah keluargamu… Kau pasti bisa menjadi baik tanpa harus bersikap kasar” kataku penuh dengan kelembutan, mencoba mengajaknya untuk lebih terbuka denganku. Ya, kata-kataku ini tak sia-sia ku lihat sebuah kuluman senyum yang kecil tampak di wajahnya.
“Bagaimana kalau kita didekat api unggun, menikmati bintang dan bulan diatas kita?” ajakku, dan menghambur ke dekat api unggun yang sedaritadi terus menyemburkan api yang tak henti-henti kecuali jika hujan datang tiba-tiba.
Kami duduk didepan api unggun. Suasana yang beku seperti es tadi telah mencair. Kyuhyunlah yang membuat suasana itu mencair, dan aku cukup berterima kasih akan hal itu. Inilah Kyuhyun; pria misterius yang sudah berbulan-bulan menghantui pikiranku. Semua pikiran aneh itu mungkin makin lama semakin hilang jika aku dekat terus seperti ini dengannya.
Kami duduk berdampingan. Jarak antara kami tak begitu jauh sehingga aku bisa mencium aroma parfumnya yang begitu menyengat. Tapi begitu nyaman dengan penciumanku.
Ku lirik dirinya diam-diam. Parasnya yang tampan itu membuatku sedikit terpana , wajah yang penuh kegelapan itu seakan sirna setelah sampai ditempat ini. Entahlah, ini apa namanya?.
“…Kyuhyun, bolehkan aku bertanya ?”
Kyuhyun menoleh sekilas padaku, “tentu”
Aku berdeham memperbaiki suaraku yang agak serak ini. Mengambil nafas yang dalam berusaha bersikap tenang. “ kau masih ingat, soal …” aku terdiam sebentar, membiarkan perkataanku menggantung diudara. “ kau tahu kan aku bisa membaca pikiran ?” ku lihat dia mengangguk. “mengapa aku tidak bisa membaca pikiranmu, malah itu membuatku… kesakitan”
Ku lihat wajah Kyuhyun yang mengeras. Lalu beberapa detik kemudian wajahnya kembali ke awal, “Aku tidak tahu soal itu, “
Dia mengambil nafas lalu tersenyum kecil, “Mungkin Tuhan tidak boleh membiarkanmu membaca pikiranku”
*End Seohyun Pov
*~o0o~
“Dia melakukan dengan baik” ucap seseorang wanita yang saat ini sedang duduk bersantai disebuah ruang tamu yang begitu megah. Disampingnya terdapat seorang pria yang dicintainya (Kibum suaminya) sedangkan yang dihadapannya adalah saudaranya yang begitu dia sayangi (Changmin saudaranya).
Wanita itu adalah Yoona—saudara perempuan dari Kyuhyun yang berpura-pura menjadi kekasih Kyuhyun.
Yoona meneguk cairan kental dalam cangkir kaca itu sampai benar-habis tak tersisa. Dia begitu haus. Ditaruhnya kembali cangkir kaca itu diatas meja. Dia tersenyum mengembang kemudian seperti mendapatkan sebuah hadiah yang besar.
“Seharusnya Kyuhyun melakukannya dari awal” Changmin menimpali, Yoona dan Kibum hanya mengangguk tanda setuju.
“… Kyuhyun memang selalu seperti itu jika berhubungan dengan namanya cinta dan Seohyun bukanlah gadis yang pertama kali  Kyuhyun sukai. Seouhyun adalah gadis ke-3…” kata Yoona sembari mengingat siapa saja yang dulu pernah dicintai oleh Kyuhyun.
“…Ya, seharusnya dia be—” perkataan Changmin menggantung diudara saat mendapati seseorang telah masuk ke dalam ruang tamu.
“Kalian sedang berpesta rupanya” Chansung datang dengan tiba-tiba tapi tak membuat ketiganya terkejut. Chansung datang dan langsung duduk disamping Changmin.
“Apa kabar ?” sapa Yoona terlebih dahulu dan memberikan senyuman sapaan yang begitu hangat.
Chansung tersenyum, “Aku baik. Always” jawabnya diikuti dengan seringai khasnya.
“Oh ya, aku hanya mengatakan permohonan maaf atas sikap Kyuhyun padamu. Kau tahu kan Kyuhyun membencimu …” perkataan Yoona memang tak pernah basa-basi. Dia akan selalu berkata ke inti masalah dan tak mau harus berbincang yang tak jelas.
Chansung mengangguk. Seketika wajahnya menjadi tertekuk tanda dia sedang tak baik.
“Dan kau tahu apa masalahnya kan… pertama; ayah kami harus dihukum mati karena membelah ayahmu. Kedua; mengapa kau harus berpura-pura menyukai Seohyun, sedangkan kau tahu Kyuhyun yang menyukainya duluan… “
“….Aku tahu. Seharusnya aku yang minta maaf padanya…” Nada yang diucapkan oleh Chansung bukanlah nada sombong yang biasanya dikeluarkan, melainkan nada menyesal yang membuat Changmin disebelahnya menepuk-nepuk pundaknya pelan dengan maksud memberikan sebuah semngat.
“Kau sudah melakukan yang terbaik untuk diterima oleh Kyuhyun” Yoona berusaha menyemangati, memang itulah yang harus dia lakukan. Yoona tersenyum kepada Chansung, “…aku akan membantumu, dan aku juga ingin kau berusaha lebih keras lagi”
Kibum memandangi wajah istrinya ini. Apakah dia bangga? Ya, tentu saja dia sangat bangga kepada Yoona. “… kau juga sudah melakukan yang terbaik” ucapnya kemudian dan dijawab senyuman hangat-mengembang dari Yoona.
Inilah yang diingankan Yoona keutuhan keluarganya walaupun tanpa seorang orang tua disana. setidaknya inilah keluarganya, dia menginginkan keluarga yang harmonis dan hangat.
Walaupun dia seorang vampire. Dia juga mempunyai hati, hal itulah yang selalu ditanamkan orang tua dulu padanya. mereka memang makhluk yang buas, tapi  perasaan kasih tak pernah bisa mereka pungkiri.
~o0o~
Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi dengan riang. Seohyun membuat senyuman indah diwajahnya. Ya, inilah yang paling dia tunggu. Pulang sekolah adalah sebuah moment yang paling tepat dimana ia bisa berbicara dengan dekat bersama seorang pria yang berada dipojok sana. Kyuhyun.
Sunny pun seperti tak dia perdulikan lagi. Pikirnya, toh sudah ada Sungmin yang akan menjaga Sunny, jadi dia tidak perlu repot-repot harus pulang bersama lagi dengan Sunny.
Setelah semuanya sudah dirasakan aman. Seohyun menghampiri Kyuhyun yang berada ditempatnya. Mereka mulai mengobrol bersama, ada sedikit tawa dipembicaraan itu. Kyuhyun sudah mulai terbuka dengan Seohyun, ini sedikit membuang rasa penasaran dirinya pada Kyuhyun.
Tapi tiba-tiba wajah Kyuhyun berubah menjadi pucat, benar-benar pucat. Matanya mengilat tajam. Nafasnya tak beraturan seakan menahan sesuatu yang menggejolak dalam dirinya. Seperti orang yang ke hausan.
Seohyun menyerngit aneh. Apa yang terjadi pada Kyuhyun? []
TBC
Kurang banyak yah? Sepertinya memang begitu.
Gimana sama part yang ini ? apakah terlalu bertele-tele atau memang udah pas ?
Maaf, banget aku tuh pengen bikin moment romantis, tapi sejujurnya aku kurang bisa buat moment yang seperti itu.
For All readers, thanks for your comment.  Sangat-sangat membantu.
Kamsahamnida *bow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar