Kamis, 30 Agustus 2012

Still (Chapter 1)

STILL!!
Title     : STILL (CHAPTER 1)
Author : Vina Aprilia Widiani
Cast      :
-          Kim Jongin a.ka Kai (EXO-K)
-          Shin Jo Hyun (OC)
Genre : Romance, Sad, School life, angst (?) 
ANYEONG CHINGU^^
Aku datang lagi nihhh *gaktanya* hoho
Aku datang membawa FF bertema Hurts Romance! Yeeeeeeeeee *baru kali ini buat hurts soalnya wkwk*
Oh iya ini ceritanya sebagian real dari pribadi aku sendiri dan aku alami saat ini! Sumpah Galau bangeeett -_- *gak nanya lagi*
Hehe oke oke gak mau banyak bacooootttt langsuuunnggg aja booowwwwwwww

HAPPY READING^^

Summary : Aku tak tahu apa yang terjadiii
Antara aku dan kau… yang kutahu pasti,
Kubenci untuk mencintaimu….

**AUTHOR POV

05.30 KST

KRRRIIINNNGGGGGGGGGGGGGG

Seketika meja belajar yeoja yang bernama Shin Jo hyun bergetar. Tampak yeoja itu kesal mengulurkan tanganya dan mematikan alarm itu. Dia kembali ke alam mimpinya. Tapi gagal karna baru 15 menit mimpinya itu berubah menjadi mimpi buruk.

**SHIN JO HYUN POV
“yaaakkk turunkan aku oppa”
“aaaaa geliiii sungguh gelliiiiii”

KRRRRRIIIIIINNNGGGGGGGGGGGGG

Aku terlonjak bangun dari mimpi indahku. Mimpi indah bersama teman-temanku dan Yonghwa oppa. Aku merutuki alarm itu yang mengganggu mimpi indahku. Aku kembali tidur.

“Aku masih mencintaimu jo, maafkan aku dengan kesalahan bodohku jo,,,,”

Seketika aku terbangun dari tidurku. Sial mimpiku tak sebagus tadi. Ah what the hell kenapa dia selalu mengusik mimpi indahku! Kenapa dia selalu hadir dalam mimpiku? Tak tahukah kau aku sangat membencimu.


Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah setelah liburan panjang kenaikan kelas. Ya aku adalah siswi kelas XI sekarang. karna hari ini adalah hari pertama jadi aku ingin berangkat agak siangan nantinya.

“saeng~~  turun!! Cepat!!..” teriakan yong oppa membuyarkan lamunanku.
“Ne~~ oppa…”

“chagi~ bantu oemma sebentar sana! Oemmamu Nampak kerepotan didapur..”
“ah ne~ appa….”

Akupun berjalan ke dapur seketika melihat oemma dan yong oppa Nampak berebut kompor (?)
“aisshh kalian ini apa-apaan?…” tanyaku heran-_-
“YAK! Bantu aku saeng.. hari ini aku harus berangkat pagi. Dan kau tahu kan aku tak bisa mandi dengan air dingin. Dan lihatlah shower kita mati..” kata Yong oppa menjelaskan.
“ANDWAE.. kau ini..!!!! lihat  appa~mu mau berangkat kerja dan oemma harus segera membuat sarapan!!”

“DIAMM! Yong oppa…… kau kan bisa mandi dikamarku. Showernya hidup kok..” kataku mencairkan suasana riuh antara oemma dan anaknya.

“omo! Benarkah? Aish kenapa kau tak bilang dari tadiii…” protes Yong oppa
“mana ku tahuuuuuuuu wuuuuuu dasar…” aku mencibirnya dan dia langsung pergi meninggalkan aku dan oemma.

“heem Chagiya~~ bantu oemma buat sarapan sini…”

“aniya~ oemma aku mau bersih-bersih kamar dulu. Hehe ..” akupun mengecup pipi oemmaku dan segera berlari.
Ckckckckc”

Segera aku membenahi kamarku yang berantakan. Terlihat Yong oppa sudah keluar dari kamar mandinya.
“wahh tumben sekali kau rajin jo…” kata Yong oppa sembari mengacak poniku.
“aissh itu pujian apa hinaan?..”
“hehe. Menurutmu saeng?,” dan seketika itu Yong oppa pergi. “aku sedang terburu-buru…” teriaknya setelah menutup pintu kamarku.

Waahh hampir setengah jam aku membersihkan kamarku. Dan hasilnya sekarang rapiiii yeeeeee..

I don’t know what happened between me and you….
…………

Terdengar suara ringtone dari ponselku. Aku melihat nama di layar ponselku. Dan seketika aku mengangkatnya.
“yeobosseyo…”

“YAK KAU HARUS BERANGKAT SEKARANG JOO!!” teriak namin yang seketika membuat kupingku peceh (?)
“andwae.. memangnya kenapa??..”

“AISSHH pembagian kelas sudah di mulai ceppaaaaaaaaaattt!!!”
“mwo? Jinja? Oke aku berangkat sekarang!!..”
“YAK! BAGUUS!! CEPATTTT!!”
“Ne~ ne~~ “
Aish dasar yeoja gila. Kalo bukan karna kau sahabatku sudah kusuruh kau bertanggung jawab karna merusak gendang telingaku!!! Rutuku pada ponselku sendiri. Akupun berjalan menuju kamar mandi dan berkemas-kemas.
Saat dijalan tiba-tiba perasaanku tak enak. Mwolla what the hell!!

Aku berjalan menyusuri kota seoul. Tetapi sepertinya ada yang menguntitku? Ah atau mungkin hanya perasaanku? Disini banyak sekali orang yang berlalu lalang. Tapi pikiranku beralih seketika saat aku melewati kedai coffe dengan kaca besar di depanya. Sontak aku kaget melihat bayangan seseorang yang ada dibelakangku. “jongin..” desisku tak percaya. Mengapa dunia ini sempit sekali sampai-sampai aku terus bertemu denganya? Bahkan di mimpi selalu bertemu denganya. Aku merutuki diriku sendiri karna membenci orang yang tidak tepat.
Aku mempercepat lajuku. Dan mendesak diantara kerumunan orang. Dan berhasil menghilang darinya. Setelah sampai di School of Performing Arts, Seoul ya disini aku sekarang.aku rindu sekali dengan ini.
Baru berjalan dua langkah melewati gerbang. Aku sudah menemukan jongin. Cepat sekali dia?. Aku berjalan acuh melewatinya.
BRUUKK”

“AAWWWWWW kau ini kalau jalan hati-hati. Pabo!!” rutuku pada yeoja gila yang menabraku.

“YAK KAU INI!! SUDAH UNTUNG AKU JEMPUT DISINI JOOOOOO..” Bentaknya.

“Aish tanpa kau jemput aku juga bisa jalan sendiri. Kau kira aku anak baru apa!! dasar namin pabo pabo paboo!..”

“hehe ne~ne~ mianhae joo..” ucap sahabatku yang tiba-tiba datang itu. Dengan muka… entahlah aku tak bisa mengartikanya(?)

Aku berjalan melewati koridor sekolah. Sesaat aku ingat sesuatu yang ingin aku tanyakan.
“nam,, apakah kau sudah mendapatkan kelas?..”

“ne~ dan kau satu kelas denganku lagi..” jawabnya datar.

“mwo? Jinja? Yyeeeeeeeee aku ada temanyaaaaaaaaaaaa” seketika aku memeluknya karna senang mendengar ucapanya.

“oh iya kita juga satu kelas sama Kai…”

DEG

What the hell. Apa-apaan ini? Rasanya kebahagiaanku yang baru saja kudapatkan runtuh seketika. Kenapa kau selalu menjatuhkanku saat aku sedang terbang hah? Dunia ini sesempit itukah Tuhan….
Lemas. Ya itulah yang kurasakan sekarang. ini membuatku mengingat kejadian tempo lalu.

**flashback…….
“yeobosseyo..”
“Yak! kau ada dimana chagi..?”
aku dirumah. Waeyo~? “
“aku akan kesana! Tunggu sebentar! “
“ne~….”
Hampir 15 menit aku menunggu Kai. Hingga terdengar klakson mobil menyadarkan lamunanku yang sedang duduk didepan rumah.

“kenapa kau disini chagi? Ayo ikut aku..” ucap Kai sembari mengulur tanganku dan berjalan menuju mobilnya. Aku tak tahu ini firasat atau apa. Sepertinya perasaanku sedikit resah. Hening… hanya itu kata yang pas saat kami berada dalam mobil. Sampai aku memusnahkan suasana itu.
“kita mau kemana Kai..?”

“ikut saja chagi… tak jauh kok..” katanya dengan memperlihatkan senyumnya. Senyum yang selama ini selalu menjatuhkanku kepeluknya. Senyum yang selalu menyemangatiku. Senyum yang membuatku ingin selalu berada disisinya.

“kita sampai.. turun joo!.kajja!!..”
Aku tercekat. Disini adalah tempat saat pertama kita bertemu. Terlihat banyak anak-anak disini.
Dia menuju kearah pedagang maicih *anggep aja di korea ada itu hoho* dia memang selalu tau apa yang aku suka. Dia bahkan lebih perhatian dari kedua orang tuaku yang suka bekerja. 

“ini untukmu.. kesukaanmu bukan? Ini level 5 aku takut nanti perutmu sakit jika aku membeli yang level 7 hehe..” ucapnya sembari memberikan makanan itu padaku.

“ne~~ gomawo kai-ah. Kau tak membelinya juga..?”
“ah~ kau seperti tak tahu aku saja..”
Ya. Dia memang alergi sama bumbu snack yang bernama maicih ini. Entah kenapa dia selalu bersin-bersin saat aku memakan snack ini didekatnya.

“ne~ arraseo…”

“kajja kita pulang.. aku ada showcase nanti..”

“jadi kau mengajaku pergi hanya untuk ini?..” kataku tak percaya dia memang gampang merubah jalan pikiranya.

“tentu saja,,, kajja!” dia menarik tanganku dan kembali ke mobil.

Heninggggg
Itu yang kurasakan sejak tadi didalam mobil.
Sesampainya dirumah. Aku menjatuhkan tubuhku diatas kasur sembari melihat bingkisan snack itu. Sebuah senyum seketika mengembang di bibirkuu.
Dreeettt Dreeettt…

Terdengar ponselku bergetar, menggetarkan meja kecilku di samping tolet. Sebuah message datang dari Kai. Dan seketika itu juga senyum mengembang lagi dibibirku.

From : My Beloved
KITA PUTUS!! AKU TAK BISA MENERUSKAN HUBUNGAN KITA!! SEMINGGU KEDEPAN AKU BANYAK JADWAL. DAN AKAN SELALU SIBUK! AKU HARAP KAU MENGERTI INI JO.

DEG

Saat itu juga duniaku runtuh seketika. Bagaimana bisa dia memutuskan hubungan kita lewat SMS ? Benar-benar menyakitkan. Apa dia pikir hubungan kita yang hampir satu tahun ini bisa begitu gampangnya ia putuskan? Apa selama ini dia memang tidak menganggap serius hubungan ini?? Dan alasan konyol apa itu??
Tuhan.. kuatkan aku. Aku yakin bisa disini tanpa namja wtf itu! Ini bukan akhir dari runtuhnya duniaku ya. Tentu saja aku masih muda. Dan ini menjadikan pengalaman untuk memilih seseorang nantinya.
Selama dua minggu aku berusaha move on. Melihatnya yang tak menganggapku saat bertemu disekolah. Tanpa menyapa. Apalagi menjelaskan hubungan kita. Dia tampak bahagia saat aku tak mengusik hidupnya.
Hingga detik itu aku berusaha melupakanya bahkan membencinya!
Tapi dia selalu mengusikku di mimpi-mimpi burukku.
Sampai saat ini ya saat ini~~~~

**flashback END


“JO… JO.. YAK! JOOOO..” Ucap namin melambaikan tanganya dimukaku.

“JOOO KAU TAK APA KAN??..” katanya kemudian mengguncangkan tubuhku.

“What the f*Ck!! Aku mau pindah kelas!!!!! “

“sayangnya tak bisa jo. kepsek sudah memberikan peringatan..”

Lemas…..

Aku hanya bisa pasrah dengan nasibku saat ini. Oke aku yakin bisaaa!! Fighting!!! Batinku menyemangati diriku sendiri.

“Kau duduk sama siapa nam? “

“sama yonna. “

“yak! Kaaauuu!! Lalu aku sama siapa? “ ucapku pada namin, oh iya yonna juga sahabat karibku. Bukan yonna SNSD lho. Hee

“entah. Tadinya aku mau nyariin tempat duduk disamping yeoja yang bernama lila. Tapi ternyata sudah ada lucia temanya. Fiufifuufiuhh   …” ucap namin datar dengan meniup poninya.

“aishhh kau ini!! Kenapa aku tak dicarikan lagi haa!!! “

“andwae. Salah sendiri berangkat siang. Oh iya tadi masih ada dua bangku kosong dan itu sebelahnya namja semua..kekeke “

“MWOO??? Isshhhh kauuuuuu!!! “

Akupun berlari menuju kelas. Berharap masih ada tempat duduk kosong. Dan semoga Kai belum sampai kelas.

SIAL

Hanya ada satu tempat kosong dan itu di pojok belakang bersama tony sunbaenim yang masih tinggal kelas/tidak naik kelas tepatnya. Lalu aku melihat sekeliling ada yeoja yang duduk dengan seorang namja. Seketika aku melihat wajah yeoja itu sepertinya tidak nyaman.

“hey kau kan namja! Sana duduk sama namja dipojok sana! “ usir namin. Ternyata dia tahu kalo dari tadi aku memperhatikan yeoja dan namja itu.

“ne~ Ne~ jangan kau pelototkan mata besarmu itu..” katanya pada namin yang memang sudah melotot dari tadi. Haha puasnya aku. Tak salah milih sahabat bermata besar.

**Kim Jongin POV

Aku melihatnya Nampak tersenyum puas karena sudah menemukan tempat duduknya. Sampai dia tidak menyadari bahwa aku duduk di belakangnya sebelah kanan. Memang tidak satu deret denganya. Namun cukup dekat untuk melihatnya tanpa ada penghalang.
Aku merindukanya. Ya selaman ini memang aku selalu merindukanya. Aku adalah namja jahat yang memutuskan hubungan kepada yeojachingunya tanpa sebab.

**flashback…..

“Bagaimana? Kau siap kamjong? ..”

“haruskah sekarang? sejujurnya aku mulai mencintainya sehun..”

“apa kau lupa perjanjian kita? Taruhan kita? Kau lupaaa? Ayolah Kaiii  kau tidak benar-benar menyukai keponakan manager soman gila itu kan.. ini semua hanya balas dendam. Ayolah Kai….” Ucap sehun menekan kata-katanya mengingatkan taruhan kita hanya untuk mempermainkan keponakan manager sialan itu. Tapi bukankah ini tak adil? Dia hanya ‘keponakan’ lee soman tak lebih. Tapi kenapa harus dia yang mendapatkan imbasnya? Isshh aku juga bodoh kenapa dulu langsung menujui taruhan konyol itu. Aku mengacak rambutku frustasi. Dan seketika Sehun mengambil ponselku.

TO : yeojachingu JO

KITA PUTUS!! AKU TAK BISA MENERUSKAN HUBUNGAN KITA!! SEMINGGU KEDEPAN AKU BANYAK JADWAL. DAN AKAN SELALU SIBUK! AKU HARAP KAU MENGERTI INI JO.

Seketika aku menggagalkan pesan itu. Sial ternyata sudah terkirim.

“Kau harus menjauhinya Kai.. sekarang sudah selesai..hahaha “ ucap sehun dengan tertawa evil puasnya.
 “mianhae jo.. jeongmal mianhae.. aku memang jahat” desisku.

Hingga saat itu aku menyiksa diriku. Menjauh dari Jo. aku tak kuat untuk melihat wajahnya itu. Aku benar-benar bodoh!!!!!

***flashback END…      

Aku berjanji akan mengembalikan ini jo,, aku memang jahat. Tapi aku sungguh mencintaimu, aku terlalu menjadi pengecut untuk mengatakan yang sebenarnya.

“mianhae jo,, mianhae,,” desisku pelan, tapi seketika itu dia berhenti tertawa. Apa dia mendengarku?

**Shin Jo Hyun POV

“mianhae jo,, mianhae,,”

Aku mendengar sebuah bisikan seseoarang ah bukaan, dia adalah Kai. Dia pikir semudah itu aku memaafkanmu kamjonggg, lihat saja kau akan menderita berada dikelas ini.
Aku kembali bersenggawa dengan teman-temanku. Dan seketika itu Kai pergi keluar.
Kelas sudah masuk tapi Kai, dimana dia? Ahh kenapa aku jadi memikirkan napeun namja itu. Iisssh, aku pun mengalihkan pandangan pada Kim songsaengnim yang baru saja masuk, mengajarkan pelajaran kesukaanku, Biologi. Tapi entah mengapa aku tidak bisa berkonsentrasi, aku melamun memikirkan,,, aku juga tak tahu apa yang aku pikirkan, hingga akhirnya Kim songsaengnim memanggilku.

“Shin Jo Hyun, kemarilah…”
DEG!

“ne songsaengnim,,” aku berjalan menuju tempat duduk guru, darahku berdesir aku  takut jika dia memarahiku.


Aku berjalan melewati lorong, “aiissh sialan! Songsaengnim malah menyuruhku fotocopy. Hah apa tak ada siswa lain apa,,” desisku kesal.
Aku menuju tempat fotocopy sekolah. Sepi,,,, aku menyerahkan berkas-berkas untuk di fotocopy, dan sialnya harus menunggu, aku menuju kursi yang terletak di luar.

“Ya! Sedang apa kau disini? Kau membolos? “

“ternyata kau masih peduli..”

Aku tersenyum sengit mendengar jawaban Kai,  dia benar untuk apa aku mempedulikanya. Aku duduk di kursi dengan posisi berlawan arah dengan Kai.

“hey! Kau itu seperti anak kecil,,haha.” Kata Kai yang melihatku membuat kapal-kapalan dari uang yang aku pegang

“ternyata kau masih peduli..” kataku membalas dendamku.

“kau memfotocopy kata-kataku… sini bayar…”

“andwe!!!! Aku tak mau…!!” akupun berjalan masuk dan mengambil fotocopyanku .

“hay itu asliii….” Kataku kepada penjaga fotocopy yang sedang membolak-balik uang kertasku yang aku lipat-lipat tadi.

“ckkckckckckck.. ne~ne~.” ucapnya masih terheran. Akupun kembali menuju kelas.

**Kim Jongin POV

aku menahan tawa melihat muka penjaga fotocopy itu. Hahaha ternyata kau belum berubah Jo, masih saja ceroboh dan kekanak-kanakan heemmm. Aku berjalan menghampiri penjaga fotocopy itu.

“boleh aku tukarkan dengan ini..” kataku kepada penjaga fotocopy yang masih memegang uangnya Jo, dan menyerahkan uangku untuk bertukar.

“ne~ tentu saja…”

Aku berjalan menuju kantin, tetapi langkahku terhenti saat melihat Jo dan seseorang sedang berlutut mengambil kertas-kertas yang dibawa Jo tadi.

**AUTHOR POV

Shin Jo Hyun kembali menuju kelasnya, berjalan sembari melamun dan tiba-tiba.

BRUUKKKKK

Seketika itu semua kertas yang ada ditangan Jo hyun melayang dan jatuh. Yeoja itu langsung memungutnya.

“mianhae.. mianhae. Aku tak melihatmu tadi mianhae..” kata seorang namja yang menabraknya.

“ah tak apa. Aku yang salah. Karna berjalan sambil melamun..” ucap Jo yang masih memungut kertas-kertasnya mengacuhkan orang didepanya.

**Shin Jo Hyun POV

Ah sialnya hari ini…. Aku masih memunguti kertas fotocopyanku dan menata ulang isshh ini semua gara-gara Kai. Eh tapi kan ini kesalahanku juga kenapa berjalan sambil ngelamunin dia. Huuuhh
Aku melihat tangan juga ikut memunguti kertas-kertasku oke ini pasti tangan orang yang aku tabrak tadi.
“gwaencana?..”

“ne~ gwaencana. Lain kali kalo jalan lihat-lihat”

“ne~ kau juga lain kali jangan berjalan sambil melamun” katanya menyadarkan kesalahanku.

“hehe araseo..” ucapku sambil menggaruk kepalaku yang tak gatal. Aku langsung melihat wajahnya. Oh tuhaann namja ini, kenapa aegyo banget aduuh senyumnya membuatku meleleh. (alay deh)
“helooo… kan tadi aku bilang jangan sering melamun..”
                                                          
“ah ne~ne~ hehe Mian..”

“ne~ No Min Woo imnida..” katanya sembari menjulurkan tangan. Dan akupun membalasnya. Hmm tanganya terlalu lembut untuk ukuran namja.

“Shin Jo Hyun Imnida…”

“hhmmm nama yang cantik..”

“ah ne~ kau ini bisa saja. Oh iya rasanya aku belum pernah melihatmu…”

“ne~ aku kan siswa baru disini…”

“mwo? Berarti kau kelas X  ?”

“ne~ nonna” katanya sembari tersenyum. Omo! Jangan lihatkan senyum manis itu~~

“ohh oke adeul. Aku ke kelas dulu. Anyeong~”

Aku berlalu meninggalkanya dan kurasa dia hanya melihatku sampai sosokku hilang.

Aku berjalan menuju kelas. Seperti ada yang menguntitku aku menoleh kebelakang benar saja Kai ada dibelakangku berjalan dengan muka songongnya.cihh~


“kau mengutitku?” ucapku menyipitkan mata kearah Kai.

“kau itu PD sekali. Dasar yeoja pabo”
Aku murka dengan perkataanya. Dan sedikit sakit hati (?) ah entahlah rasanya dadaku sesak sekarang.

“kau benar jongin. Aku memang pabo! Yeoja pabo yang percaya janji palsu napeun namja seperti kau!!”

Aku melihat semburat rasa kecewa dan bersalah di wajah Kai. Ah Ani. Mungkin hanya perasaanku saja, mana mungkin dia bersalah. Jikapun iya mengapa tak dari dulu dia menjelaskan dan meminta maaf.

“aku yeoja pabo! Yang bahagia melihat napeun namja sepertimu walaupun dari jauh. Aku yeoja pabo yang terlalu mencintaimu. Aku yeoja pabo yang tak sadar kalau Kai hanya bermain-main denganku….. dan ak—-“

“STOP JO!!!!!!!!!” diapun menarik tanganku untuk berjalan mengikutinya. Aku berontak tapi sayang dia malah mencengkaram tanganku rasanya sakit, sakit sekali.
Angin sepoi-sepoi menembus tulangku aku sedikit mengelus tanganku yang merah akibat cengkraman Kai, aku menyandar pada pohon dibelakangku sekarang aku berada di halaman belakang sekolah. Aku melihat Kai berdiri memandang langit biru didepanku. Hingga akhirnya dia berbalik berjalan menuju kearahku.
Teruusss teruuuss. Oh tidak!! Jarak kami terlalu dekat sekarang dan sialnya aku terpojok sendiri karna menyenderkan tubuhku kepohon. Aku bisa merasakan nafasnya. Aku menundukan kepalaku. Tiba-tiba tangan kiri Kai menyentuh daguku, saecara perlahan Kai menegakkan wajahku. Kami kini saling bertatapan. Ini pertama kali aku melihat Kai sedekat ini pada wajahku. Kulihat Kai mendekatkan wajahnya padaku hingga hidung kami bersentuhan. Sepertinya dia mengarahkan bibirnya pada bibirku. Oh tidak! Aku tidak tahu harus berbuat apa! Kai memejamkan matanya, dan sedetik kemudian dia menciumku! Aku bingung antara ingin menolak atau tidak, karena ini adalah ciuman pertamaku. Kai menciumku dengan lembut, aku tidak membuka bibirku. Aku masih berfikir untuk melanjutkan ini atau tidak. Mataku pun masih terbuka, aku melihat sekeliling, tidak ada siapa-siapa.

Kai melepas ciumanya dan berbisik kecil ditelingaku. “Tidak ada siapa-siapa disini kecuali kita”. Kemudian Kai meniup dan menjilat telingaku. Rasanya geli, sial! Kai sudah tahu kelemahanku! Telingaku adalah bagian sensitive, dan Kai telah membangunkanya.

TBC

hehe mian chingu^^ gimana FFnya? Baguskah? Jelekkah? *lari kepelukan kyungsoo*
Oh iya sedikit curhat nih hehe ini FF sebagian ceritaku. Tapi tidak buat NC-nya itu hanya pikiran khayalan saya wkwk#plak Kenapa aku pakai cast KAI? Karna pas aja mirip sama temenku yang itu’ hehe suara beratnya wajah songongnya tinggi badanya. bedanya di rambutnya. Hoho okeee*abaikan!!
PLIEES TINGGALIN JEJAK KALIAANN BUAT NYEMANGATIN NERUSIN FF INI :)   ! DON’T BE SILENT READERS! OKE^^
BUTUH KRITIK DAN SARANN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

GOMAWO^^

4 komentar:

  1. Sangat Bagus , saya rasa .. apakah adas Chapternya ???

    Mohon dilanjutkan ?
    Mungkin Bila Tersisa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini sangat panjang , saya Belum Memikirkannya ,,
      Hehe ..
      Bila sudah ada Chapter 2 saya akan mengabarkan nya ke anda ^^

      Hapus
    2. Ok lah Min ,, sya menunggunya ..
      bila sudah banyak yg mengikuti mimin saya akan Promosikan Blogger Ini !

      Hapus