Kamis, 30 Agustus 2012

Still (Chapter 1)

STILL!!
Title     : STILL (CHAPTER 1)
Author : Vina Aprilia Widiani
Cast      :
-          Kim Jongin a.ka Kai (EXO-K)
-          Shin Jo Hyun (OC)
Genre : Romance, Sad, School life, angst (?) 
ANYEONG CHINGU^^
Aku datang lagi nihhh *gaktanya* hoho
Aku datang membawa FF bertema Hurts Romance! Yeeeeeeeeee *baru kali ini buat hurts soalnya wkwk*
Oh iya ini ceritanya sebagian real dari pribadi aku sendiri dan aku alami saat ini! Sumpah Galau bangeeett -_- *gak nanya lagi*
Hehe oke oke gak mau banyak bacooootttt langsuuunnggg aja booowwwwwwww

HAPPY READING^^

Summary : Aku tak tahu apa yang terjadiii
Antara aku dan kau… yang kutahu pasti,
Kubenci untuk mencintaimu….

**AUTHOR POV

05.30 KST

KRRRIIINNNGGGGGGGGGGGGGG

Seketika meja belajar yeoja yang bernama Shin Jo hyun bergetar. Tampak yeoja itu kesal mengulurkan tanganya dan mematikan alarm itu. Dia kembali ke alam mimpinya. Tapi gagal karna baru 15 menit mimpinya itu berubah menjadi mimpi buruk.

**SHIN JO HYUN POV
“yaaakkk turunkan aku oppa”
“aaaaa geliiii sungguh gelliiiiii”

KRRRRRIIIIIINNNGGGGGGGGGGGGG

Aku terlonjak bangun dari mimpi indahku. Mimpi indah bersama teman-temanku dan Yonghwa oppa. Aku merutuki alarm itu yang mengganggu mimpi indahku. Aku kembali tidur.

“Aku masih mencintaimu jo, maafkan aku dengan kesalahan bodohku jo,,,,”

Seketika aku terbangun dari tidurku. Sial mimpiku tak sebagus tadi. Ah what the hell kenapa dia selalu mengusik mimpi indahku! Kenapa dia selalu hadir dalam mimpiku? Tak tahukah kau aku sangat membencimu.


Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah setelah liburan panjang kenaikan kelas. Ya aku adalah siswi kelas XI sekarang. karna hari ini adalah hari pertama jadi aku ingin berangkat agak siangan nantinya.

“saeng~~  turun!! Cepat!!..” teriakan yong oppa membuyarkan lamunanku.
“Ne~~ oppa…”

“chagi~ bantu oemma sebentar sana! Oemmamu Nampak kerepotan didapur..”
“ah ne~ appa….”

Akupun berjalan ke dapur seketika melihat oemma dan yong oppa Nampak berebut kompor (?)
“aisshh kalian ini apa-apaan?…” tanyaku heran-_-
“YAK! Bantu aku saeng.. hari ini aku harus berangkat pagi. Dan kau tahu kan aku tak bisa mandi dengan air dingin. Dan lihatlah shower kita mati..” kata Yong oppa menjelaskan.
“ANDWAE.. kau ini..!!!! lihat  appa~mu mau berangkat kerja dan oemma harus segera membuat sarapan!!”

“DIAMM! Yong oppa…… kau kan bisa mandi dikamarku. Showernya hidup kok..” kataku mencairkan suasana riuh antara oemma dan anaknya.

“omo! Benarkah? Aish kenapa kau tak bilang dari tadiii…” protes Yong oppa
“mana ku tahuuuuuuuu wuuuuuu dasar…” aku mencibirnya dan dia langsung pergi meninggalkan aku dan oemma.

“heem Chagiya~~ bantu oemma buat sarapan sini…”

“aniya~ oemma aku mau bersih-bersih kamar dulu. Hehe ..” akupun mengecup pipi oemmaku dan segera berlari.
Ckckckckc”

Segera aku membenahi kamarku yang berantakan. Terlihat Yong oppa sudah keluar dari kamar mandinya.
“wahh tumben sekali kau rajin jo…” kata Yong oppa sembari mengacak poniku.
“aissh itu pujian apa hinaan?..”
“hehe. Menurutmu saeng?,” dan seketika itu Yong oppa pergi. “aku sedang terburu-buru…” teriaknya setelah menutup pintu kamarku.

Waahh hampir setengah jam aku membersihkan kamarku. Dan hasilnya sekarang rapiiii yeeeeee..

I don’t know what happened between me and you….
…………

Terdengar suara ringtone dari ponselku. Aku melihat nama di layar ponselku. Dan seketika aku mengangkatnya.
“yeobosseyo…”

“YAK KAU HARUS BERANGKAT SEKARANG JOO!!” teriak namin yang seketika membuat kupingku peceh (?)
“andwae.. memangnya kenapa??..”

“AISSHH pembagian kelas sudah di mulai ceppaaaaaaaaaattt!!!”
“mwo? Jinja? Oke aku berangkat sekarang!!..”
“YAK! BAGUUS!! CEPATTTT!!”
“Ne~ ne~~ “
Aish dasar yeoja gila. Kalo bukan karna kau sahabatku sudah kusuruh kau bertanggung jawab karna merusak gendang telingaku!!! Rutuku pada ponselku sendiri. Akupun berjalan menuju kamar mandi dan berkemas-kemas.
Saat dijalan tiba-tiba perasaanku tak enak. Mwolla what the hell!!

Aku berjalan menyusuri kota seoul. Tetapi sepertinya ada yang menguntitku? Ah atau mungkin hanya perasaanku? Disini banyak sekali orang yang berlalu lalang. Tapi pikiranku beralih seketika saat aku melewati kedai coffe dengan kaca besar di depanya. Sontak aku kaget melihat bayangan seseorang yang ada dibelakangku. “jongin..” desisku tak percaya. Mengapa dunia ini sempit sekali sampai-sampai aku terus bertemu denganya? Bahkan di mimpi selalu bertemu denganya. Aku merutuki diriku sendiri karna membenci orang yang tidak tepat.
Aku mempercepat lajuku. Dan mendesak diantara kerumunan orang. Dan berhasil menghilang darinya. Setelah sampai di School of Performing Arts, Seoul ya disini aku sekarang.aku rindu sekali dengan ini.
Baru berjalan dua langkah melewati gerbang. Aku sudah menemukan jongin. Cepat sekali dia?. Aku berjalan acuh melewatinya.
BRUUKK”

“AAWWWWWW kau ini kalau jalan hati-hati. Pabo!!” rutuku pada yeoja gila yang menabraku.

“YAK KAU INI!! SUDAH UNTUNG AKU JEMPUT DISINI JOOOOOO..” Bentaknya.

“Aish tanpa kau jemput aku juga bisa jalan sendiri. Kau kira aku anak baru apa!! dasar namin pabo pabo paboo!..”

“hehe ne~ne~ mianhae joo..” ucap sahabatku yang tiba-tiba datang itu. Dengan muka… entahlah aku tak bisa mengartikanya(?)

Aku berjalan melewati koridor sekolah. Sesaat aku ingat sesuatu yang ingin aku tanyakan.
“nam,, apakah kau sudah mendapatkan kelas?..”

“ne~ dan kau satu kelas denganku lagi..” jawabnya datar.

“mwo? Jinja? Yyeeeeeeeee aku ada temanyaaaaaaaaaaaa” seketika aku memeluknya karna senang mendengar ucapanya.

“oh iya kita juga satu kelas sama Kai…”

DEG

What the hell. Apa-apaan ini? Rasanya kebahagiaanku yang baru saja kudapatkan runtuh seketika. Kenapa kau selalu menjatuhkanku saat aku sedang terbang hah? Dunia ini sesempit itukah Tuhan….
Lemas. Ya itulah yang kurasakan sekarang. ini membuatku mengingat kejadian tempo lalu.

**flashback…….
“yeobosseyo..”
“Yak! kau ada dimana chagi..?”
aku dirumah. Waeyo~? “
“aku akan kesana! Tunggu sebentar! “
“ne~….”
Hampir 15 menit aku menunggu Kai. Hingga terdengar klakson mobil menyadarkan lamunanku yang sedang duduk didepan rumah.

“kenapa kau disini chagi? Ayo ikut aku..” ucap Kai sembari mengulur tanganku dan berjalan menuju mobilnya. Aku tak tahu ini firasat atau apa. Sepertinya perasaanku sedikit resah. Hening… hanya itu kata yang pas saat kami berada dalam mobil. Sampai aku memusnahkan suasana itu.
“kita mau kemana Kai..?”

“ikut saja chagi… tak jauh kok..” katanya dengan memperlihatkan senyumnya. Senyum yang selama ini selalu menjatuhkanku kepeluknya. Senyum yang selalu menyemangatiku. Senyum yang membuatku ingin selalu berada disisinya.

“kita sampai.. turun joo!.kajja!!..”
Aku tercekat. Disini adalah tempat saat pertama kita bertemu. Terlihat banyak anak-anak disini.
Dia menuju kearah pedagang maicih *anggep aja di korea ada itu hoho* dia memang selalu tau apa yang aku suka. Dia bahkan lebih perhatian dari kedua orang tuaku yang suka bekerja. 

“ini untukmu.. kesukaanmu bukan? Ini level 5 aku takut nanti perutmu sakit jika aku membeli yang level 7 hehe..” ucapnya sembari memberikan makanan itu padaku.

“ne~~ gomawo kai-ah. Kau tak membelinya juga..?”
“ah~ kau seperti tak tahu aku saja..”
Ya. Dia memang alergi sama bumbu snack yang bernama maicih ini. Entah kenapa dia selalu bersin-bersin saat aku memakan snack ini didekatnya.

“ne~ arraseo…”

“kajja kita pulang.. aku ada showcase nanti..”

“jadi kau mengajaku pergi hanya untuk ini?..” kataku tak percaya dia memang gampang merubah jalan pikiranya.

“tentu saja,,, kajja!” dia menarik tanganku dan kembali ke mobil.

Heninggggg
Itu yang kurasakan sejak tadi didalam mobil.
Sesampainya dirumah. Aku menjatuhkan tubuhku diatas kasur sembari melihat bingkisan snack itu. Sebuah senyum seketika mengembang di bibirkuu.
Dreeettt Dreeettt…

Terdengar ponselku bergetar, menggetarkan meja kecilku di samping tolet. Sebuah message datang dari Kai. Dan seketika itu juga senyum mengembang lagi dibibirku.

From : My Beloved
KITA PUTUS!! AKU TAK BISA MENERUSKAN HUBUNGAN KITA!! SEMINGGU KEDEPAN AKU BANYAK JADWAL. DAN AKAN SELALU SIBUK! AKU HARAP KAU MENGERTI INI JO.

DEG

Saat itu juga duniaku runtuh seketika. Bagaimana bisa dia memutuskan hubungan kita lewat SMS ? Benar-benar menyakitkan. Apa dia pikir hubungan kita yang hampir satu tahun ini bisa begitu gampangnya ia putuskan? Apa selama ini dia memang tidak menganggap serius hubungan ini?? Dan alasan konyol apa itu??
Tuhan.. kuatkan aku. Aku yakin bisa disini tanpa namja wtf itu! Ini bukan akhir dari runtuhnya duniaku ya. Tentu saja aku masih muda. Dan ini menjadikan pengalaman untuk memilih seseorang nantinya.
Selama dua minggu aku berusaha move on. Melihatnya yang tak menganggapku saat bertemu disekolah. Tanpa menyapa. Apalagi menjelaskan hubungan kita. Dia tampak bahagia saat aku tak mengusik hidupnya.
Hingga detik itu aku berusaha melupakanya bahkan membencinya!
Tapi dia selalu mengusikku di mimpi-mimpi burukku.
Sampai saat ini ya saat ini~~~~

**flashback END


“JO… JO.. YAK! JOOOO..” Ucap namin melambaikan tanganya dimukaku.

“JOOO KAU TAK APA KAN??..” katanya kemudian mengguncangkan tubuhku.

“What the f*Ck!! Aku mau pindah kelas!!!!! “

“sayangnya tak bisa jo. kepsek sudah memberikan peringatan..”

Lemas…..

Aku hanya bisa pasrah dengan nasibku saat ini. Oke aku yakin bisaaa!! Fighting!!! Batinku menyemangati diriku sendiri.

“Kau duduk sama siapa nam? “

“sama yonna. “

“yak! Kaaauuu!! Lalu aku sama siapa? “ ucapku pada namin, oh iya yonna juga sahabat karibku. Bukan yonna SNSD lho. Hee

“entah. Tadinya aku mau nyariin tempat duduk disamping yeoja yang bernama lila. Tapi ternyata sudah ada lucia temanya. Fiufifuufiuhh   …” ucap namin datar dengan meniup poninya.

“aishhh kau ini!! Kenapa aku tak dicarikan lagi haa!!! “

“andwae. Salah sendiri berangkat siang. Oh iya tadi masih ada dua bangku kosong dan itu sebelahnya namja semua..kekeke “

“MWOO??? Isshhhh kauuuuuu!!! “

Akupun berlari menuju kelas. Berharap masih ada tempat duduk kosong. Dan semoga Kai belum sampai kelas.

SIAL

Hanya ada satu tempat kosong dan itu di pojok belakang bersama tony sunbaenim yang masih tinggal kelas/tidak naik kelas tepatnya. Lalu aku melihat sekeliling ada yeoja yang duduk dengan seorang namja. Seketika aku melihat wajah yeoja itu sepertinya tidak nyaman.

“hey kau kan namja! Sana duduk sama namja dipojok sana! “ usir namin. Ternyata dia tahu kalo dari tadi aku memperhatikan yeoja dan namja itu.

“ne~ Ne~ jangan kau pelototkan mata besarmu itu..” katanya pada namin yang memang sudah melotot dari tadi. Haha puasnya aku. Tak salah milih sahabat bermata besar.

**Kim Jongin POV

Aku melihatnya Nampak tersenyum puas karena sudah menemukan tempat duduknya. Sampai dia tidak menyadari bahwa aku duduk di belakangnya sebelah kanan. Memang tidak satu deret denganya. Namun cukup dekat untuk melihatnya tanpa ada penghalang.
Aku merindukanya. Ya selaman ini memang aku selalu merindukanya. Aku adalah namja jahat yang memutuskan hubungan kepada yeojachingunya tanpa sebab.

**flashback…..

“Bagaimana? Kau siap kamjong? ..”

“haruskah sekarang? sejujurnya aku mulai mencintainya sehun..”

“apa kau lupa perjanjian kita? Taruhan kita? Kau lupaaa? Ayolah Kaiii  kau tidak benar-benar menyukai keponakan manager soman gila itu kan.. ini semua hanya balas dendam. Ayolah Kai….” Ucap sehun menekan kata-katanya mengingatkan taruhan kita hanya untuk mempermainkan keponakan manager sialan itu. Tapi bukankah ini tak adil? Dia hanya ‘keponakan’ lee soman tak lebih. Tapi kenapa harus dia yang mendapatkan imbasnya? Isshh aku juga bodoh kenapa dulu langsung menujui taruhan konyol itu. Aku mengacak rambutku frustasi. Dan seketika Sehun mengambil ponselku.

TO : yeojachingu JO

KITA PUTUS!! AKU TAK BISA MENERUSKAN HUBUNGAN KITA!! SEMINGGU KEDEPAN AKU BANYAK JADWAL. DAN AKAN SELALU SIBUK! AKU HARAP KAU MENGERTI INI JO.

Seketika aku menggagalkan pesan itu. Sial ternyata sudah terkirim.

“Kau harus menjauhinya Kai.. sekarang sudah selesai..hahaha “ ucap sehun dengan tertawa evil puasnya.
 “mianhae jo.. jeongmal mianhae.. aku memang jahat” desisku.

Hingga saat itu aku menyiksa diriku. Menjauh dari Jo. aku tak kuat untuk melihat wajahnya itu. Aku benar-benar bodoh!!!!!

***flashback END…      

Aku berjanji akan mengembalikan ini jo,, aku memang jahat. Tapi aku sungguh mencintaimu, aku terlalu menjadi pengecut untuk mengatakan yang sebenarnya.

“mianhae jo,, mianhae,,” desisku pelan, tapi seketika itu dia berhenti tertawa. Apa dia mendengarku?

**Shin Jo Hyun POV

“mianhae jo,, mianhae,,”

Aku mendengar sebuah bisikan seseoarang ah bukaan, dia adalah Kai. Dia pikir semudah itu aku memaafkanmu kamjonggg, lihat saja kau akan menderita berada dikelas ini.
Aku kembali bersenggawa dengan teman-temanku. Dan seketika itu Kai pergi keluar.
Kelas sudah masuk tapi Kai, dimana dia? Ahh kenapa aku jadi memikirkan napeun namja itu. Iisssh, aku pun mengalihkan pandangan pada Kim songsaengnim yang baru saja masuk, mengajarkan pelajaran kesukaanku, Biologi. Tapi entah mengapa aku tidak bisa berkonsentrasi, aku melamun memikirkan,,, aku juga tak tahu apa yang aku pikirkan, hingga akhirnya Kim songsaengnim memanggilku.

“Shin Jo Hyun, kemarilah…”
DEG!

“ne songsaengnim,,” aku berjalan menuju tempat duduk guru, darahku berdesir aku  takut jika dia memarahiku.


Aku berjalan melewati lorong, “aiissh sialan! Songsaengnim malah menyuruhku fotocopy. Hah apa tak ada siswa lain apa,,” desisku kesal.
Aku menuju tempat fotocopy sekolah. Sepi,,,, aku menyerahkan berkas-berkas untuk di fotocopy, dan sialnya harus menunggu, aku menuju kursi yang terletak di luar.

“Ya! Sedang apa kau disini? Kau membolos? “

“ternyata kau masih peduli..”

Aku tersenyum sengit mendengar jawaban Kai,  dia benar untuk apa aku mempedulikanya. Aku duduk di kursi dengan posisi berlawan arah dengan Kai.

“hey! Kau itu seperti anak kecil,,haha.” Kata Kai yang melihatku membuat kapal-kapalan dari uang yang aku pegang

“ternyata kau masih peduli..” kataku membalas dendamku.

“kau memfotocopy kata-kataku… sini bayar…”

“andwe!!!! Aku tak mau…!!” akupun berjalan masuk dan mengambil fotocopyanku .

“hay itu asliii….” Kataku kepada penjaga fotocopy yang sedang membolak-balik uang kertasku yang aku lipat-lipat tadi.

“ckkckckckckck.. ne~ne~.” ucapnya masih terheran. Akupun kembali menuju kelas.

**Kim Jongin POV

aku menahan tawa melihat muka penjaga fotocopy itu. Hahaha ternyata kau belum berubah Jo, masih saja ceroboh dan kekanak-kanakan heemmm. Aku berjalan menghampiri penjaga fotocopy itu.

“boleh aku tukarkan dengan ini..” kataku kepada penjaga fotocopy yang masih memegang uangnya Jo, dan menyerahkan uangku untuk bertukar.

“ne~ tentu saja…”

Aku berjalan menuju kantin, tetapi langkahku terhenti saat melihat Jo dan seseorang sedang berlutut mengambil kertas-kertas yang dibawa Jo tadi.

**AUTHOR POV

Shin Jo Hyun kembali menuju kelasnya, berjalan sembari melamun dan tiba-tiba.

BRUUKKKKK

Seketika itu semua kertas yang ada ditangan Jo hyun melayang dan jatuh. Yeoja itu langsung memungutnya.

“mianhae.. mianhae. Aku tak melihatmu tadi mianhae..” kata seorang namja yang menabraknya.

“ah tak apa. Aku yang salah. Karna berjalan sambil melamun..” ucap Jo yang masih memungut kertas-kertasnya mengacuhkan orang didepanya.

**Shin Jo Hyun POV

Ah sialnya hari ini…. Aku masih memunguti kertas fotocopyanku dan menata ulang isshh ini semua gara-gara Kai. Eh tapi kan ini kesalahanku juga kenapa berjalan sambil ngelamunin dia. Huuuhh
Aku melihat tangan juga ikut memunguti kertas-kertasku oke ini pasti tangan orang yang aku tabrak tadi.
“gwaencana?..”

“ne~ gwaencana. Lain kali kalo jalan lihat-lihat”

“ne~ kau juga lain kali jangan berjalan sambil melamun” katanya menyadarkan kesalahanku.

“hehe araseo..” ucapku sambil menggaruk kepalaku yang tak gatal. Aku langsung melihat wajahnya. Oh tuhaann namja ini, kenapa aegyo banget aduuh senyumnya membuatku meleleh. (alay deh)
“helooo… kan tadi aku bilang jangan sering melamun..”
                                                          
“ah ne~ne~ hehe Mian..”

“ne~ No Min Woo imnida..” katanya sembari menjulurkan tangan. Dan akupun membalasnya. Hmm tanganya terlalu lembut untuk ukuran namja.

“Shin Jo Hyun Imnida…”

“hhmmm nama yang cantik..”

“ah ne~ kau ini bisa saja. Oh iya rasanya aku belum pernah melihatmu…”

“ne~ aku kan siswa baru disini…”

“mwo? Berarti kau kelas X  ?”

“ne~ nonna” katanya sembari tersenyum. Omo! Jangan lihatkan senyum manis itu~~

“ohh oke adeul. Aku ke kelas dulu. Anyeong~”

Aku berlalu meninggalkanya dan kurasa dia hanya melihatku sampai sosokku hilang.

Aku berjalan menuju kelas. Seperti ada yang menguntitku aku menoleh kebelakang benar saja Kai ada dibelakangku berjalan dengan muka songongnya.cihh~


“kau mengutitku?” ucapku menyipitkan mata kearah Kai.

“kau itu PD sekali. Dasar yeoja pabo”
Aku murka dengan perkataanya. Dan sedikit sakit hati (?) ah entahlah rasanya dadaku sesak sekarang.

“kau benar jongin. Aku memang pabo! Yeoja pabo yang percaya janji palsu napeun namja seperti kau!!”

Aku melihat semburat rasa kecewa dan bersalah di wajah Kai. Ah Ani. Mungkin hanya perasaanku saja, mana mungkin dia bersalah. Jikapun iya mengapa tak dari dulu dia menjelaskan dan meminta maaf.

“aku yeoja pabo! Yang bahagia melihat napeun namja sepertimu walaupun dari jauh. Aku yeoja pabo yang terlalu mencintaimu. Aku yeoja pabo yang tak sadar kalau Kai hanya bermain-main denganku….. dan ak—-“

“STOP JO!!!!!!!!!” diapun menarik tanganku untuk berjalan mengikutinya. Aku berontak tapi sayang dia malah mencengkaram tanganku rasanya sakit, sakit sekali.
Angin sepoi-sepoi menembus tulangku aku sedikit mengelus tanganku yang merah akibat cengkraman Kai, aku menyandar pada pohon dibelakangku sekarang aku berada di halaman belakang sekolah. Aku melihat Kai berdiri memandang langit biru didepanku. Hingga akhirnya dia berbalik berjalan menuju kearahku.
Teruusss teruuuss. Oh tidak!! Jarak kami terlalu dekat sekarang dan sialnya aku terpojok sendiri karna menyenderkan tubuhku kepohon. Aku bisa merasakan nafasnya. Aku menundukan kepalaku. Tiba-tiba tangan kiri Kai menyentuh daguku, saecara perlahan Kai menegakkan wajahku. Kami kini saling bertatapan. Ini pertama kali aku melihat Kai sedekat ini pada wajahku. Kulihat Kai mendekatkan wajahnya padaku hingga hidung kami bersentuhan. Sepertinya dia mengarahkan bibirnya pada bibirku. Oh tidak! Aku tidak tahu harus berbuat apa! Kai memejamkan matanya, dan sedetik kemudian dia menciumku! Aku bingung antara ingin menolak atau tidak, karena ini adalah ciuman pertamaku. Kai menciumku dengan lembut, aku tidak membuka bibirku. Aku masih berfikir untuk melanjutkan ini atau tidak. Mataku pun masih terbuka, aku melihat sekeliling, tidak ada siapa-siapa.

Kai melepas ciumanya dan berbisik kecil ditelingaku. “Tidak ada siapa-siapa disini kecuali kita”. Kemudian Kai meniup dan menjilat telingaku. Rasanya geli, sial! Kai sudah tahu kelemahanku! Telingaku adalah bagian sensitive, dan Kai telah membangunkanya.

TBC

hehe mian chingu^^ gimana FFnya? Baguskah? Jelekkah? *lari kepelukan kyungsoo*
Oh iya sedikit curhat nih hehe ini FF sebagian ceritaku. Tapi tidak buat NC-nya itu hanya pikiran khayalan saya wkwk#plak Kenapa aku pakai cast KAI? Karna pas aja mirip sama temenku yang itu’ hehe suara beratnya wajah songongnya tinggi badanya. bedanya di rambutnya. Hoho okeee*abaikan!!
PLIEES TINGGALIN JEJAK KALIAANN BUAT NYEMANGATIN NERUSIN FF INI :)   ! DON’T BE SILENT READERS! OKE^^
BUTUH KRITIK DAN SARANN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

GOMAWO^^

[Freelance] Love Story in Dorm (part 2)


 Ini Lanjutan FanFiction yg Part 1
Mohon Dibaca dan Komentar!!!


Author :Vina Aprilia Widiani
Title : Love Story in Dorm.
Main Cast : Yuri, Minho.
Genre : romance, dll(?)
Poster Goes To: Mbah Google o,O

@Cafe Seoul, Jessica sedang bersama DongHae. Romantis sekali! Di tengah kencan mereka, tiutit, suara hp Jessica berbunyi, ternyata itu telefon dari Krystal, Jessica panik!
“Oppa! Aku mengangkat telefon dulu ya!” Ujar Jessica, DongHae mengangguk.
Jessica : “Annyeonghaseyo! Ada apa saeng?”
Krystal : “Eonnie! Aku ketahuan sedang bersama MinHo Oppa! Dan, kami kepergok oleh Yuri, sekarang dia ada di dormnya, bersama YoonA, susul dia eonnie! MinHo berusaha masuk ke dormnya. Hanya Yuri menguncinya.”
Jessica : ” SAENG!!! KAU BABO! NGAPAIN KAMU BERSAMA MINHO OPPA? ARGH, MASIH SAJA DEKETIN COWO ORANG!
Jessica marah, dan mematikan telefonnya. DongHae yang melihatnya bertanya tanya, Jessica menarik tangan DongHae dan mengajak ke dorm. Ada apa dengan noona?, tanya DongHae dalam hati.
@Depan dorm Yuri & Yoona. Terlihat MinHo panik, dan hampir menangis (?). Krystal yg duduk di lantai menangis HISTERIS!
“BAKA, BABO! Kamu deketin cowo orang aja.” Jessica caci maki adiknya sendiri (Krystal).
“Mian, bukan gitu maksudnya eonn.” Krystal mengeles perkataan Jessica.
“Noona! SARANGHAEYO! YANG TADI, JANGAN KAU PIKIRKAAAN! AKU MOHON YURI, BUKA PINTUNYAA!” MinHo teriak seKERAS KERASnya!
“PERCUMA,OPPA! AKU SUDAH TIDAK MENGINGINKAN CINTA PALSU OPPA! AKU BENCI OPPAAA! AKU BENCI OPPA!” Teriak Yuri.
MinHo kesal, ia menarik lengan kausnya, dan BRAAAK! MinHo membukanya dengan paksa! Waaw, YoonA sedang membereskan tissue yang berserakan, mata Yuri benar benar sembab. MinHo memeluknya, dengan ERAT bahkan SANGAT ERAT, dan juga SANGAT SANGAT ERAT! Yuri hanya terdiam, sambil menangis.
“Jujur saja, Krystal sahabatku! Walau dia mencintaiku, aku mencintai mu, noona!” Ujar MinHo.
“Terseraah! Oppa! Kau dengar perkataan ku tadi? Aku benci Oppa! Aku sangat, sangat, sangat, sangat MEMBENCI OPPA!” Yuri menekan pada perkataan MEMBENCI OPPA.
“Yuri Eonnie sudah! Jangan salahkan MinHo oppa! Aku tidak akan dekat lagi sama dia, aku dapat menahan perasaanku, aku mohon eonnie! Maafkan dia.” Ujar Krystal.
“Jangan ikut-ikutan, sok tau!”  Omel Jessica.
“Kamu jangan kasar dong, noona, sebaiknya kita meninggalkan MinHo dan Yuri, bagaimana?” Usul DongHae.
“Baiklah, ayo, semuanya.” Ajak Jessica. Mereka semua keluar, dan berkumpul di ruang tengah.
@Ruang tengah.
“Baru saja kemarin, sudah begini! Aahh, oppaaa, oppaa.” Taemin mengeluh.
“Ini gara-garaku!” Sulli menyesal.
“Bukan, ini gara gara adikku.” Ujar Jessica.
“Sudah-sudah.” Ujar SungMin.
“Jadi bagaimana caranya kita menyatukan mereka?”  Tanya Lee Teuk.
“Aku juga tak tahu, Taeyeon eonn, punya ide?” Tanya EunHyuk.
“Ntah!” Jawab Taeyeon singkat.
“Jadi, bagaimana??” Tanya Sooyoung.
“Begini saja, tau Seoul Cafe?” Tanya Siwon, semua mengangguk serempak.
“Mau apa?” Sulli penasaran.
“Ikut aku,pakai bis saja ya!” Ujar Siwon.
@Seoul Cafe, tampaknya Siwon menyewa Seoul Cafe, uangnya bukan hanya dari dia saja lho, tetapi yang lain juga! Memang SM Family itu sudah benarbenar menjadi keluarga, contohnya MinYul yang sedang hubungannya tidak baik, mereka membantu.
“Annyeonghaseyo, Super Junior Siwon imnida! Mau sewa Seoul Cafe niih! Tepat jam 2 siang, harus sudah kosong, ini uangnya, dan berikan baju para pelayan!” Siwon menyerahkan uangnya.
“Tunggu sebentar, mau membuat MV terbaru?” Tanya seorang direktur.
“Iya, bagaimana pun caranya jam 2 siang harus sudah kosong!” Pinta Sooyoung.
“Sekarang juga bisa! BUBAR BUBAR!” Teriak manager.
“Baik terimakasih.” SungMin berterimakasih.
Semua sudah tidak ada, dan di Seoul Cafe hanya ada Taemin, Sulli, Siwon, Sooyoung, Sungmin, Sunny, Taeyeon, Yesung, Tiffany, EunHyuk, YoonA, LeeTeuk, SeoHyun, KyuHyun, Jessica, DongHae, Hyoyeon, Heechul mereka merencanakannya dengan SERIUS!
Semua memakai baju karyawan, hhmm, ternyata sedang menyamar. DongHae berpura-pura menjadi MinHo, dan memberi sms kepada yuri seperti ini : “Noona, temui aku di Seoul Cafe! Pukul 7 malam, Ini aku, MinHo.”
Dan Jessica berpura pura menjadi Yuri, dan memberi sms kepada MinHo seperti ini : “Oppa, temui aku di Seoul Cafe, ini aku Kwon Yuri.”
“Aku harap, semua berjalan dengan baik.” Kata Sunny.
Di halaman, di beri satu meja berebentuk LOVE, dan dua kursi manis. Terlihat Taeyeon dan Yesung sedang menata lilin-lilin yang harus berbentuk MinYul . Sesudah itu, YoonA dan Lee Teuk menyalakan lilinnya. Tak lupa,  Siwon menata alat makan, dan Sooyoung memasak, hhmm, sepertinya masakan Sooyoung gosong! Dan akhirnya Taeyeon yang memasak, Sooyoung hanya menata kursi-kursi untuk Taemin, Sulli, Siwon, Sungmin, Sunny, Taeyeon, Yesung, Tiffany, EunHyuk, YoonA, LeeTeuk, SeoHyun, KyuHyun, Jessica, DongHae, Hyoyeon, Heechul di ruang depan. Pukul 18.00. Selesai semua pekerjaan mereka.
“Hoooooooeeeeeehhh! Lelah!” HyoYeon mengeluh.
“Sini, biar aku pijit kaki mu, Princess Viona.” Ujar Heechul yang langsung memijit kaki Hyoyeon.
“Kita sudah sangat lelah! Kalau Yuri tidak mau memaafkan MinHo, dan mereka berdua menyerah untuk bersama, SADIS itu namanya, menyianyiakan perjuangan kita.” Ujar Heechul.
“Iyaaapp! Kalau dia masih saja marah dengan MinHo, aku akan sangat kesal! Karena aku sudah berkata kasar pada Krystal, adikku.” Ujar Jessica.
“Iya! Kita banyak perjuangan untuk couple yang menyusahkan, MinYul!” Ujar Tiffany.
“Syyuuutt, enggak boleh bilang nyusahin, kan sesama SM!” Kata Eunhyuk.
“Iya, TERSERAH!” Tiffany agak kesal.
Titut, jam tangan Siwon berbunyi, ternyata sudah pukul 19.00! Mereka segera bersiap-siap. Pertama MinHo datang lebih dulu, dan diam di halaman. MinHo bingung, karena dia sangka pelayan perempuan itu sangat mirip dengan Jessica, padahal itu Jessica asli, hihi. Ternyata MinHo bisa juga di kibulin *cuman cerita* .
Eh, ada Yuri! Yuri di sambut oleh pelayan laki-laki. Pelayan itu mirip Oppa DongHae! Ah, mana mungkin, sebaiknya aku ke halaman, pikir Yuri dalam hatinya.
“Noona?” Sapa MinHo.
“Apa? Kaukah, Oppa yang menyuruhku kesini?” Tanya Yuri. MinHo mengerutkan dahinya! Terlihat Taemin, Sulli, Siwon, Sooyoung, Sungmin, Sunny, Taeyeon, Yesung, Tiffany, EunHyuk, YoonA, LeeTeuk, SeoHyun, KyuHyun, Jessica, DongHae, Hyoyeon, Heechul mereka sedang mengintip.
“Ah, i, i, iya! Noona, mau kah kau memaafkan ku?” MinHo memohon.
“Hanya untuk kali ini saja, aku akan memaafkan Oppa! Asal, berjanji tidak memberiku CINTA PALSU mu lagi.” Jelas Yuri.
“Aku berjanji, tidak akan mendekati Krystal lagi! Noona, aku mencintai mu.” Ujar MinHo.
“Aku pun.” Yuri langsung merangkul MinHo.

[Freelance] Love Story in Dorm


 Sebelum / Sesudah Baca Minta Komentar nya ya ^^


Annyeonghaseyo readers :D Ini FF pertama Mimin bikin FF Tentang MinYul , yg kurang suka sama FF Ini Komentar aja , Mau dibikinin FF Sama Mimin ga ?
yang mau di bikinin FF Isi Format di komentar
Nama :
Judul :
Main Cast :
Genre : 

Mimin buatin Deh !! Makanya Komentar ya ^^
Author :Vina Aprilia Widiani
Title : Love Story in Dorm.
Main Cast : Yuri, Minho.
Genre : romance, dll(?)


Setelah semua SM Family rapat untuk menentukan jadi atau tidak pergi ke Thailand, semua member pergi ke Dorm masing-masing.
@Kamar YoonA & Yuri. Terlihat mereka sedang saling, curhat, bahkan mereka terlihat senyum – senyum sendiri, Haha.
“Oh, ya, yul! MinHo Oppa sedang menunggu mu di ruang tengah, susul dia, yul!” Ujar YoonA sambil mendorong- dorong bahu Yuri.
“Kali ini, kau jangan membohongi aku! Argh, aku memang mengharapkannya, tapi, tak usah membohongi aku, berlarut larut, YoonA!” Yuri terlihat kesal.
“Baiklah, kau menyangka aku membohongi mu?! Sekarang kau lihat sms ini.” YoonA memperlihatkan hp LG Chocolate.nya.
“Hehe, maafkan aku! Karena kau sering sekali membohongi ku! Gomawo yea!” Yuri langsung terseyum dan beranjak, pergi ke ruang tengah.
@Ruang Tengah. MinHo terlihat gelisah, dan sepertinya khawatir kalau YoonA lupa memberi tahu Yuri. Perlahan, Yuri melangkah menuju MinHo.
“Oppa?” Kata Yuri pelan. MinHo langsung menoleh, mukanya merah, memalu.
“Noona, ayo, duduk! YoonA, kah yang memberi tahu mu untuk menemui ku?” Tanya MinHo. Yuri hanya mengangguk.
Duuaaaarr! Di tengah pembicaraan tentang perasaan MinHo pada Yuri, Taemin dan Sulli mengaggetkan mereka, terlihat MinHo menekuk mukanya, #cemberut.
“Ouppps, Oppa! Mianhamnida! Aku kira, sedang bersama member SHINee yang lain, ternyata sedang dengan eonnie Yuri, mian, oppa,eonnie.” Taemin memohon maaf kepada Yuri dan MinHo. Taemin merangkul Sully dan langsung meninggalkan mereka.
“Ah, maaf noona! Sebenarnya, perasaan ku kepada mu itu…..” Kata MinHo terputus yang langsung di samber oleh Siwon.
“Cinta! Yaa, MinHo saeng sangat mencintai mu Yuri!” Samber Siwon seperti petir, hehe.
“Ya, sama seperti perasaan Yuri, dia juga mencintai mu, Oppa!” Ujar Sooyoung yang mendekat ke Siwon.
“Jangan bohongi aku, aku mohon.” Yuri memohon.
“Aku tak berbohong, noona! Mereka berdua membicarakan yang sebenarnya! How about you, noona?” Tanya MinHo.
“Iya, terserah kau saja.” Kata Yuri kesal, dan segera lari ke kamarnya.
“Waeyo?” Tanya MinHo aneh.
“Kita hampiri saja, jangan khawatir, saeng.” Kata Siwon.
@Di depan kamar Yuri & YoonA, terdengar Yuri yang sedang menangis, Siwon mengetuk pintunya. Tetapi, Yuri melarang YoonA untuk membukanya. Di coba oleh Sooyoung, tetap saja. Terpaksa, karena MinHo tidak tega, ia langsung membuka pintu, terlihat bekas tissue di lantai. YoonA, Siwon, Sooyoung meninggalkan mereka berdua. MinHo memeluk Yuri dengan erat dan berkata “Jangan menangis! Waeyo?!” Yuri membalas dan memeluk MinHo dengan erat.
“Aku tidak mau kehilangan kamu, oppa! Aku takut, kalian memobohongiku, karena itu aku menangis! Saranghaeyo oppa,hikshiks.” Kata Yuri kaku, karena menangis.
MinHo yang mendengarnya tertawa kecil, “mana mungkin aku membohongi perasaan diriku sendiri! Noona, aku sangat mencintai mu, aku mohon, terima aku sebagai, BOYFRIEND! Jika kau menerimaku, nyanyikan lagu SNSD – Boy Friend.” Pinta MinHo.
“ Eonjengan naui Boyfriend Oh Baby
Be my Boyfriend
Boyfriend (Boyfriend)
Naui Boyfriend
Eonjengan naui Boyfriend..” Terdengar suaranya, ternyata YURI menerima MinHo !!
“Thanks god, kau telah memberiku peri yang akan selalu menjaga hatiku.” Ujar MinHo, mereka berdua berpelukan.
@Ruang Tengah bersama Siwon, Sooyoung, Lee Teuk, YoonA, Sully, dan Taemin. Mereka sedang menunggu Yuri dan MinHo. Apalagi Yoona yang tak sabar ingin melihat mereka bersama, karena Siwon sudah bersama Sooyoung, Lee Teuk sudah bersama YoonA, Taemin sudah bersama Sulli, dan sekarang ”New Couple”! Yuri dan MinHo!
Ttik ttok ttik ttok, suara sepatu Yuri dan MinHo, MinHo merangkul Yuri, dan menuju ruang tengah untuk menuju teman-temannya. Akhirnya mereka menyambut dengan gembira.
“Minyul! Tunggu sebentar, aku akan memberi tahu, Maknae, Leader, dan member lain.” Ujar Sooyoung. Dia melepaskan rangkulan Siwon, dan menuju kamar.
Tak lama, Taeyeon, SeoHyun, Hyoyeon, Sunny, Tiffany, Jessica, EunHyuk, Sungmin, KyuHyun, Yesung, Heechul, dan DongHae.
“Waeyo? Kami di panggil?” Tanya Taeyeon.
“Iya, eonnie! Jadi begini, ada couple baru, hehe.” Ujar Taemin sopan.
“Minyul kah itu? Hhhmm, jika iya, bagus!” Ujar Sunny. Siwon mengangguk.
“Whooaaaaaaa!! Selamat, yul! Aku dan Oppa EunHyuk semakin membaik hubungannya!” Ujar Tiffany *ceritanya Tiffany & EunHyuk, Sunny & Sungmin, Taeyeon & Yesung, HyoYeon & Heechul, Jessica & DongHae, dan SeoHyun & KyuHyun*
“Semoga saja dia tidak ingat, Krystal yang mencintai MinHo.” Ujar Sulli. “Ouuppsss..!” Lanjutnya.
“SULLI! Jangan bicarakan itu, itu rahasia adikku!” Jessica sangat kesal.
“Mian, eonnie, aku tidak bermaksud.” Kata Sulli.
“Jadi? Krystal itu??” Ujar Yuri sangat penasaran.
“Jangan di hiraukan, pikirkan saja hubungan kalian, agar bisa abadi.” Kata Siwon.
“Benar kata, Siwon Oppa! Yul, jangan pikirkan itu.” Ujar Jessica.
“Ah, baiklah!” Yuri masih terlihat penasaran.
Keesokan harinya @Ruang Meeting. Yuri bukan serius,tapi melihat Krystal dengan sinis, Jessica yang melihatnya kesal, dan menginjak kaki Yuri.
“Aaaw!” Yuri teriak, hingga semua mata tertuju pada Yuri.
“Baik, lanjutkan saja!” Ujar Jessica.
“Apa maksud mu eonnie? Menginjak kaki ku! arggh.” Bisik Yuri.
“Buat apa kamu melihat adikku dengan sinis?!” Tanya Jessica.
“Argrgrggrgr! TIDAK!” Bisik Yuri, yang benar benar kesal.
Selesai, sudah, dan tour ke Thailand, tidak jadi alias batal,karena para artist, harus beristirahat.  Ini waktunya aku menyelidiki Krystal!, ujar Yuri dalam hati.
@Kamar Jessica & Sooyoung. Terlihat Jessica menempelkan dagunya di tangan, dan menekuk mukanya, Jessica sepertinya kesal dengan Yuri.
“Ice princess! Kau kenapa?? Kesal sekali sepertinya?” Tanya Sooyoung.
“Aku benar-benar kesaaaaaaaal sekali dengan perlaku Yuri, terhadap adikku!”
“Oooh! Tentu, aku juga kesal, tapi sebaiknya kau bicara pada Yuri, dan bilang kalau Krystal menyukai Doo Jun b2st! Lebih baik.” Ujar Sooyoung.
“Gomawoo! Usul yang baik!” Kata Jessica mencium kening Sooyoung, haha.
“Aku ke ruang tengah ya! Sudah pukul 11 siang, ada janji dengan Siwon Oppa! Aku hanya mengingatkan ya, bukankan kau ada janji bersama eunhyuk di Seoul Cafe?” Sooyoung mengingatkan.
“Haha, aku lupa! Kita keluar bersama yaa.” Jessica merangkul Sooyoung, dan di tengah perjalanan, mereka terpisah, ya karena Jessica ke pintu luar, sementara Sooyoung ke ruang tengah.
@Halaman belakang MinHo sedang bersama Krystal.
“Hmm, hubungan mu dan Yuri bagaimana? Hiks!” Krystal bertanya, matanya sedikit berkaca-kaca.
“Baik, hanyaaa, Sulli keceplosan kalau kau menyukai ku,akhirnya Yuri sedikit kesal.”
“Dia juga sering menatapku dengan sinis! Apaalgi di ruang meeting, hikkssss.” Jawab Krystal.
Ttok ttook ttok, suara sepatu Yuri, yang sedang menangis. MinHo dan Krystal melihatnya kaget!
Pendek yah? Mian kalau nggak suka alur cerita nya.
*TBC*


Gimana Pendapatnya ?
yang udah Baca FF nya minta Komentar/Pendapapatnya ya ??

Rabu, 29 Agustus 2012

YoonYul Story Randomly [Part 2]

Mengetuk ... knock ...
 
Segera setelah ada seseorang mengetuk pintu, Bu Im membukanya. Dia menemukan anaknya berdiri di depannya dengan langkah goyah dan matanya melebar. Sementara anaknya hanya tersenyum. Bu Im bisa mencium bau alkohol dari mulutnya.
 
"Hai, Umma," kata dia sebelum cegukan.
 
"Yoong! Apa yang terjadi padamu? Apakah kau mabuk? "Kata! Bu Im.
 
Tapi anaknya tidak menjawab, malah berjalan dengan langkah goyah. Ketika ia hendak berjalan lebih jauh, ia mendarat di lantai.
 
***
 
Di pagi hari, saat sarapan ...
 
"Katakan padaku, Yoong. Apa yang terjadi padamu semalam? Kenapa kamu mabuk? "Tanya! Pak Im seperti mengangkat nadanya. Begitu ia mendengar ayahnya bertanya kepadanya dengan nada itu, ia menelan ludah. Dia tahu bahwa ayahnya sedang marah sekarang. ia bisa menggigit bibirnya saja dan berhenti makan.
 
"Kenapa kau diam?! Jawab aku! "! Ulang Mr Im.
 
"Sayang, bisa Anda berbicara dengan tenang? Jangan memarahi anak kami seperti-"
 
"Kenapa kau selalu membela dia?! Anak kami telah tumbuh. Jadi kepribadiannya harus menjadi dewasa sekarang sudah! "Pak Im memotong kata-kata istrinya. Dia menoleh dan menatap putranya lagi.
 
"Kau masih tidak menjawab pertanyaanku belum, Im Yoong! Mengapa Anda tadi malam mabuk?! "
 
"Aku ..." Yoong menunduk, tidak berani menatap mata ayahnya "Aku putus dengan Sica,".
 
"Apa?!" Memukul Pak Im meja, membuat kedua terkejut "Kau mabuk karena itu saja.??! Ingat Yoong, Anda seorang pria. Anda tidak harus melakukan itu! Dimana kebanggaan Anda?? Kau begitu memalukan! "
 
"Cukup, Sayang. Cukup, "kata Mrs Im, berusaha menenangkan suaminya.
 
"Ingat, Yoong. Kau seorang mahasiswa yang akan lulus dan Anda akan menjadi seorang dokter segera. Jadi, tidak pernah mempermalukan aku "kata! Pak Im. Yoong hanya menunduk saat mendengarkan kata-kata ayahnya.
 
"Yah, aku pergi sekarang," berdiri Pak Im. Setelah mengambil tasnya, ia menuju ke mobilnya dan pergi.
 
***
 
Yoong-s POV-
 
Ok. Aku di sini. Nama saya Im Yoong. Saya 24 tahun dan saya belajar di utama medis. Ayah saya dan ibu saya adalah dokter, jadi aku harus menjadi seorang dokter juga. Yah, setidaknya itulah apa yang mereka katakan kepada saya. Sebenarnya, saya ingin menjadi seorang musisi, tapi ayah melarang saya dan memerintahkan saya untuk mengambil medis besar. Jadi, saya berakhir di medis utama, studi tentang kesehatan, sementara aku membencinya. Seperti apa ayah saya katakan sebelumnya, saya akan lulus dan akan menjadi dokter segera. Kata-kata ayah saya akan menjadi kenyataan dalam waktu sekitar dua minggu kemudian.
 
Tadi malam aku mabuk. Seperti saya diberitahu untuk ayah saya, saya mabuk karena saya putus dengan pacar saya, Sica. Sica hanya panggilan akrabnya. Nama keluarganya adalah Jessica Jung. Kami telah menjalin hubungan hampir dua tahun. Aku begitu mencintainya. Tapi tiba-tiba aku menangkap kecurangan nya pada saya. Aku melihat dia berjalan dengan teman saya. Ketika saya muncul di depannya, dia tidak kaget sama sekali. Sebaliknya ia dibuang saya dan mengatakan dia bosan padaku. Aku tidak tahan emosi saya, jadi saya memutuskan untuk minum untuk mengurangi kekecewaan saya, kemarahan dan kesedihan. Saya menyadari bahwa kata-kata ayah saya adalah benar. Saya memalukan. Ya. Bagaimana dia tidak bisa mengatakan aku tidak? Aku mabuk hanya karena gadis itu. Jadi, ya. Saya mengakui bahwa saya memalukan, seperti apa kata ayahku.
 
***
 
Akhirnya saya telah lulus dari universitas. Keluarga saya sangat bangga padaku. Mom dan Dad tidak pernah berhenti memeluk saya dan mengatakan bahwa mereka bangga padaku, sampai telinga saya sudah lelah mendengar mereka.
 
Di pagi hari, aku terbangun. Hari ini adalah pertama kalinya saya menjadi dokter. Sebenarnya seorang psikiater, karena saya ditempatkan di sebuah rumah sakit jiwa. Dan saya harus mengatakan, aku benci itu. Itu berarti saya harus menghadapi pasien dengan gangguan kejiwaan di dalamnya. Setelah berdandan, aku menuju ke mobil saya dan melaju ke arah rumah sakit.
 
"Mengapa saya harus ditempatkan di rumah sakit jiwa?! Aku benci "gumam! I sepanjang jalan.
 
Setelah beberapa saat, saya tiba di rumah sakit jiwa. Aku memarkir mobil saya, turun dan masuk ke rumah sakit. Aku akan bertemu seseorang. Setelah mengetuk pintu, aku berjalan masuk
 
"Hai, kau Dr Im Yoong?" Tanya dokter, dengan rambut panjang diikat ke saya.
 
Saya berhasil diri untuk tersenyum dan menunduk.
 
"Ya. Saya Dr Im Yoong, "
 
"Saya Dr Seo Juhyun. Tapi hanya panggil aku Seohyun Dr. Saya seorang kepala rumah sakit ini, "ia mengulurkan tangannya dan aku mengambilnya. Kami melakukan jabat tangan "Selamat datang. Soshi ke rumah sakit. Aku tahu kau akan menemukan banyak kesulitan untuk memulihkan pasien kami. Seperti yang Anda ketahui, pasien kami adalah pasien dengan gangguan kejiwaan. Saya harap Anda akan dapat lebih sabar menghadapi mereka, "kata dia lagi.
 
"Ya, Dr Seohyun. Saya akan mencoba, "jawabku.
 
"Nah, mungkin Anda harus berjalan di sekitar rumah sakit ini terlebih dahulu, sehingga Anda bisa terbiasa dengan suasana rumah sakit ini,"
 
Segera, kami berjalan di sekitar rumah sakit. Sepanjang koridor, ada sudah banyak pasien dengan gangguan kejiwaan. Saya melihat salah satu dari mereka menertawakan diri mereka. Selain itu, sudah ada beberapa dari mereka membawa boneka. Mungkin mereka berpikir bahwa boneka merupakan bayi. Penampilan mereka juga menunjukkan bahwa mereka pasien dengan gangguan kejiwaan. Sementara kami melewati sebuah ruangan, saya mendengar pasien berteriak keras, membuat saya terkejut. Aku berhenti langkah saya di depan ruangan. Dr Seohyun yang berjalan di depan saya juga berhenti langkah dan mendekati saya.
 
"Apa yang terjadi?" Memintanya padaku.
 
"Eumm ... yang dalam, Dr Seohyun?" Tanyaku padanya. Karena ruang memiliki teralis, saya bisa melihat ke dalam. Ada seorang gadis dengan rambut panjang berantakan, kulit kecokelatan, berteriak keras. Tangannya ditahan oleh staf rumah sakit. Tampaknya jika mereka melepaskan cengkeraman mereka, ia akan melarikan diri.
 
Dr Seohyun mengikuti pandangan saya sebelum menjawab.
 
"Dia pasien kami. Namanya adalah Kwon Yuri. Kadang-kadang ia bisa bersikap tenang, dan kadang-kadang ia bisa menjadi seperti ini. Berteriak keras dan mengamuk. Ketika ia tenang, kami biarkan dia duduk di luar. Tapi ketika dia menjadi seperti ini, kita mengunci dirinya di kamar. Dia termasuk pasien lama kami di sini. Dia telah dirawat di rumah sakit selama sekitar empat tahun, "jelas Dr Seohyun.
 
"Bagaimana keluarganya, Dok?"
 
"Dia tidak punya keluarga lagi. Orangtuanya sudah meninggal, "jawab Dr Seohyun." Emm, pula, mengapa Anda bertanya tentang dia? "
 
Saya terkejut dalam menanggapi. "Ah, nggak. Tidak, Dok, "aku menggelengkan kepala.
 
"Nah, mari kita lanjutkan untuk berjalan-jalan,"
 
Lalu aku mengikuti langkah Dr Seohyun.
 
***
 
Nah, saya menjalani hidup saya sebagai seorang psikiater. Di pagi hari saya bekerja di rumah sakit, menghadapi banyak pasien, dan saya pulang ke rumah di malam hari. Kadang-kadang saya bergumam pada diri sendiri sementara aku harus memperlakukan mereka. Saya benar-benar harus memiliki kesabaran lebih untuk menghadapi pasien saya. Di antara pasien saya, saya terkesan oleh satu pasien. Aku tidak tahu mengapa, tapi aku tidak bisa melepaskan pandangan dari dirinya, terutama ketika aku melihat dia hari ini duduk di bangku rumah sakit.
 
Ketika saya sedang berjalan di sepanjang koridor, aku melihat seorang gadis bernama Kwon Yuri duduk di bangku. Sama seperti Dr Seohyun mengatakan, mereka membiarkan dia keluar ketika dia menenangkan. Penampilan tenang-nya benar-benar berbeda dengan penampilan kemarahannya sebelumnya. Aku sangat bertanya-tanya mengapa ia bisa menjadi seperti itu. Dia duduk di bangku sekarang, dengan tatapan kosong. Aku mendekatinya segera dan berlutut di depannya.
 
"Hai," meskipun aku tahu ia tidak akan merespon, saya masih mencoba untuk menyambutnya "Nama saya Im Yoong.. Saya dokter baru di sini. silahkan mengambil baik-baik saya, ok, "kataku sambil tersenyum.
 
Dia masih menatap depan dengan tatapan kosong. Kemudian saya berhasil duduk di sampingnya, seperti yang terus berbicara dengannya.
 
"Apa hari yang indah hari ini. Cuaca sangat cerah. Mungkin karena musim semi sudah, bukan? "
 
Aku tersenyum lagi padanya. dia masih tidak menanggapi. Aku menatapnya dan berhasil tanganku untuk memegang tangannya. ketika saya hendak memeluknya, tiba-tiba dia meraih leher saya dan memberi saya silau kematian.
 
"Eughh ..." Aku mencoba untuk melepaskan cengkeramannya pada leher saya, tapi dia mencengkeram erat-erat. Saya menerima silau kematian darinya. Tampaknya ada kemarahan di dalam matanya.
 
"Hei, lepaskan dia!" Datang staf rumah sakit dan dirilis cengkeramannya pada leher saya. Segera setelah ia merilis pegangan saya, saya batuk berulang-ulang. Aku mengusap leher saya. Aku melihatnya diseret oleh staf rumah sakit ke ruangan tegas. Dia terus berkecamuk meskipun dalam ruang sudah. Setelah staf rumah sakit mengunci pintu, mereka mendekati saya.
 
"Are you ok, Dok?"
 
"Ye-ya," aku mengangguk "Apa yang terjadi padanya tepat.? Dia tenang sementara aku mendekatinya sebelumnya, tapi tiba-tiba mengamuk sementara aku hendak memegang tangannya, "
 
"Apakah Anda hanya mengatakan Anda hendak memegang tangannya?!" Tanya salah seorang dari mereka kepada saya, membuat saya terkejut.
 
"Ye-ya. kenapa? "
 
"Kau tidak harus melakukan itu, Dok. Tidak heran ia mengamuk sekarang, "
 
Aku mengerutkan kening "Kenapa?".
 
"Anda dapat meminta Dr Seohyun untuk lebih lanjut,"
 
***
 
Segera setelah saya mendengar kata-kata staf, saya langsung menuju ke kamar Dr Seohyun dan bertanya kepadanya tentang Kwon Yuri.
 
"Anda bertanya tentang Kwon Yuri, Dr?"
 
Aku mengangguk "Ya, Dok.. Aku bertanya-tanya apa yang terjadi padanya, sampai emosinya tak terkendali. Aku bertanya-tanya mengapa ia bisa tenang dan tiba-tiba menjadi pasien bahaya, "
 
"Nah," ditempatkan Dr Seohyun lengannya di atas meja. "Sebenarnya, dia adalah seorang dokter di rumah sakit ini kembali kemudian. Dia termasuk dokter terbaik di sini. Banyak pasien yang sembuh sementara ia menangani mereka. Namun, suatu malam, ketika ia pulang terlambat, ada seseorang mendekatinya dan dia sedang diperkosa olehnya. Setelah kejadian itu, ia menjadi stres dan memiliki gangguan kejiwaan. Setiap kali ada orang menyentuhnya, apalagi orang seperti Anda, dia akan mengamuk dengan segera. Karena jauh di dalam dirinya, ia selalu dihantui oleh kejadian itu, "
 
Aku terpana oleh kata Dr Seohyun. Seorang dokter terbaik di rumah sakit ini yang mampu menyembuhkan banyak pasien saat itu, sekarang telah menjadi pasien di sini? Sungguh ironis!
 
"Anda harus berhati-hati untuk mendekati dia dari sekarang, Dr Im. Jika Anda tidak, maka dia akan menyakiti Anda, "
 
"Ya, terima kasih, Dok," kataku sambil berdiri dan membungkuk sebelum meninggalkan.
 
***
 
Setelah kejadian itu, saya selalu berhati-hati setiap kali itu aku mendekati Yuri. Aku benar-benar tidak bisa melepaskan pandangan dari dirinya, meskipun dia telah tersedak saya. Kadang-kadang ketika saya ceroboh dan sengaja menyentuhnya, dia menampar saya. Tapi tetap saja, aku tidak bisa meninggalkan dia.
 
Tampaknya ada sesuatu pada dirinya yang membuat saya tidak bisa menjaga dia pergi. Aku tidak tahu entah hal yang membuat saya menjadi lebih sabar di depannya. Itu dia baik yang membuat saya semangat untuk bekerja. Aku hanya ingin sisinya setiap hari.
 
Sudah empat bulan sudah aku menjadi dokter. Orang tua saya tampak bahagia sementara aku akan bekerja dengan semangat setiap hari. Mereka belum mengetahui apa yang membuat saya semangat untuk bekerja.
 
Suatu hari, di rumah sakit ...
 
"Hi, Yuri-ssi. Bagaimana kabarmu hari ini "tanya? Saya dengan gadis kecokelatan sampingku. Seperti biasa ia duduk di bangku dengan tatapan kosong.
 
"Ini benar-benar hari yang indah. Anda ingin berjalan-jalan "aku menawarkan kepadanya."? Anda dapat pergi ke rumah sakit taman untuk menikmati cuaca hari daripada hanya duduk di sini, "
 
Masih. Dia tidak menanggapi sama sekali. Aku mendesah. Aku menggigit bibir saya dan mengumpulkan nyali saya untuk memeluknya. Tanganku datang dekat dengan miliknya dan hanya beberapa mm lagi. Akhirnya saya telah berhasil memegang tangannya. Aku memejamkan mata, menunggu tangannya tersedak leher saya lagi seperti sebelumnya. Saya sudah pasrah jika dia melakukan itu lagi kepada saya, karena saya benar-benar ingin merasakan tangannya. Aku ingin menunjukkan dan meyakinkan dia, kalau aku bisa menghapus trauma nya kejadian saat itu. Aku ingin meyakinkan kalau aku bisa menjaga dia aman.
 
Selama beberapa menit aku memejamkan mata, menunggu tangannya di leher saya atau di pipiku. Tapi hal-hal tidak terjadi pada saya. Saya membuka mata saya. Alih-alih menerima silau kematian, saya menerima silau lembut darinya. Memang dia masih tidak merespon, namun matanya melunak. Dia tidak marah sama sekali. Jadi saya yakin dia telah menerima saya sebagai seseorang yang akrab sekarang.
 
"Jadi, apakah Anda ingin pergi ke rumah sakit taman?" Tanyaku lagi padanya. Meskipun dia tidak menanggapi, aku terus membawanya ke rumah sakit taman. Setelah menempatkan dirinya di kursi roda yang saya bawa tadi, kami menuju ke rumah sakit taman.
 
Di taman rumah sakit, ada banyak bunga sedang berkembang. Aroma semi bisa dirasakan oleh kami dan angin menyapu wajah kita, dan itu saya rileks. Saya berhasil mendorong kursi roda lebih dekat ke bangku.
 
"Yah, itu adalah hari yang indah, bukan?" Kataku lagi padanya. Aku mendekati mekar dan mengambil salah satu dari mereka. Aku mengambil bunga aster ungu dan berbau itu. Ini benar-benar memiliki bau yang baik. Setelah itu, aku mendekati Yuri lagi dan duduk di bangku. Aku menatap matanya yang telah melunak mata dari sebelumnya. Aku memutar-mutar bunga di tangan saya main-main.
 
"Yuri-ssi, bunga ini indah bukan ini? Aku memilih untuk Anda. Apakah Anda ingin menerimanya "diadakan? Saya bunga di depannya. Sebenarnya saya tidak berharap dia untuk menerima bunga saya di tanganku, karena aku tahu kondisinya. Tapi tiba-tiba tatapannya tidak kosong lagi dan tangannya bergerak dan mengambil bunga saya tanganku. Aku sangat terkejut dengan tindakannya. Ini pertama kalinya bagi saya melihat dia menanggapi saya. Dia mengambilnya dan berbau itu. Hal yang membuat saya lebih mengejutkan adalah dia tersenyum padaku.
 
------dilanjutkan ...

 
bagaimana menurut kalian? Saya minta maaf jika itu benar random ..>. <Saya akan mencoba untuk memperbarui untuk selanjutnya chap secepatnya ..

YoonYul Story Randomly [Part 1]

"Yak, memotong!" Kata PD.


Segera setelah PD mengatakan bahwa kata, Yoona mendesah. Dia mampu lega karena syuting untuk hari ini berakhir setelah beberapa NG. Yoona duduk di kursi sambil minum air nya. Tiba-tiba seorang pria duduk di sampingnya.


"Hei, kau baik-baik saja, Yoona-ssi?" Tanya aktor, Geunsuk padanya dengan keprihatinan.


"Ya, kenapa Oppa? Aku baik-baik, "jawab Yoona seperti tersenyum, menunjukkan lesung pipitnya.


"Kau tampak pucat. Aku takut kau sakit sekarang, "


"Sungguh?" Yoona mengambil cermin dan melihat wajahnya. "Ah, ya. Sebenarnya aku tidak merasa baik hari ini. Saya agak lemas, tapi aku benar-benar baik-baik saja. Mungkin hanya sedikit lelah, "


"Mungkin Anda harus pulang sekarang. Lebih baik Anda beristirahat sebelum Anda benar-benar sakit, "saran Geunsuk.


"Tapi kami masih memiliki beberapa adegan yang harus selesai sekarang, Oppa. Saya tidak bisa pulang sekarang, "


"Pulang saja. Anda harus beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk bekerja terlalu banyak. Saya akan memberitahu PD-NIM sekarang, "kata Geunsuk sebagai berdiri. Dia berjalan ke Rain PD Cinta. Yoona bisa melihat dia berbicara dengannya PD. PD segera mendekatinya.


"Kau sakit, Yoona-ssi?" Memintanya.


"Ah, aku tidak benar-benar sakit, PD-NIM," jawab Yoona.


PD memutar kepalanya dan memandang Geunsuk yang berdiri di sampingnya.


"Ah, eh ... sebenarnya dia mengatakan bahwa dia sedikit lelah. Hanya memberinya istirahat untuk sementara. Lihatlah wajahnya, dia pucat sekarang, "jelas Geunsuk. Dia bingung karena dia mengatakan nya PD kalau sakit Yoona, tapi sementara PD meminta Yoona, dia mengatakan bahwa dia baik-baik saja.


PD biarkan keluar napas berat kemudian berkata kepada Yoona "Yah, sebenarnya kita masih memiliki beberapa adegan saat ini.. Tapi, ok. Anda bisa pulang sekarang. Anda harus beristirahat sebelum Anda sakit, "


"B-tapi bagaimana syuting, PD-NIM?" Tanya Yoona.


PD mengangkat bahu sebelum berkata kepada Yoona "Yah, kita bisa mulai syuting adegan lainnya.. Ini ok. Anda tidak keberatan. Hanya beristirahat. Aku akan mengurus ini, "menepuk bahu PD Yoona.


"Ok. Terima kasih, PD-NIM, Oppa, "Yoona berdiri dan membungkuk kepada mereka. Setelah mengambil barang-barangnya, dia berjalan menjauh dari lokasi syuting. Dia menuju ke van-nya. Setelah masuk, manajernya langsung melaju menuju asrama SNSD. Yoona bersandar kembali pada sandaran. Dia menghela napas berat, seperti menutup matanya. Sebenarnya, dia tidak merasa baik hari ini. Tapi, dia tidak mampu untuk tidak hadir karena syuting hari ini. Dia seorang aktris profesional, dan film memiliki batas waktu baik, jadi dia harus menghadiri untuk syuting.


Dia masih menutup matanya. Kepalanya benar-benar pusing sekarang, dan dia merasa dingin baik, meskipun AC di van telah dimatikan, dan dia telah aus sweternya.


"Yoona-ssi, kau baik saja?" Tanya manajernya penuh dengan keprihatinan, karena terus mengemudi.


"Ah," Yoona membuka matanya "Ya, Oppa.. Hanya sedikit lelah kurasa. Setelah istirahat, saya akan mendapatkan lebih pasti, "


"Jika Anda sakit, mungkin aku harus membawamu ke rumah sakit sekarang,"


"Tidak perlu. Aku hanya perlu istirahat untuk sementara. Apalagi jika orang mengenali saya sementara aku pergi ke rumah sakit, akan ada keributan besok surat kabar. Jadi tidak perlu, Oppa. Hanya membawa saya ke asrama, "menolak Yoona lembut.


"Yah, kami tiba sekarang," berhenti manajer van di depan asrama SNSD.


Yoona segera turun dari van. Dia dibantu oleh manajernya. Yoona melepaskan tangannya "Aku baik-baik, Oppa.. Anda tidak perlu melakukan ini, "kata Yoona sebagai tersenyum. Lalu Yoona masuk ke asrama. Sama seperti ia membuka pintu, ia bertemu Yuri. Dia telah rapi, dan sepertinya dia ingin pergi keluar sekarang.


"Hei, Yoona. Kau pulang lebih awal. Ini tidak biasa. Bukankah Anda syuting hari ini "tanya? Yuri ingin tahu. Dia bertanya seperti itu, karena dia tahu bahwa Yoona selalu pulang di larut malam jika dia memiliki jadwal untuk syuting. Melihat rumah Yoona awal, di siang hari, membuat Yuri penasaran.


"Ya. Tapi aku tidak merasa baik hari ini, Unnie. Jadi, PD-NIM meminta saya untuk beristirahat untuk sementara, "jawab Yoona. ia mencoba untuk menahan pusing nya dengan tangannya bersandar di dinding "Nah, di mana kau pergi sekarang, Unnie?".


"Aku akan bertemu dengan Minho. Dia mengundang saya untuk makan siang bersama-sama, "


"Oh," jawab Yoona singkat. Dia agak cemburu setiap kali Yuri disebutkan namanya.


"Tidak, Yoona. itu tidak seperti apa yang Anda pikirkan. Kami hanya teman. Dia hanya mengundang saya untuk makan siang karena ia telah berjanji untuk membeli saya makan siang jika kesuksesan album Jepang nya. Jangan khawatir. Kau percaya padaku, kan "kata? Yuri dengan panik.


"Ya, ya. Aku percaya padamu, "kata Yoona sebagai berjalan jauh ke asrama.


"Yoona," Yuri memegang tangannya membuat Yoona menatapnya "Kau percaya padaku, kan?".


Yoona tidak menjawab malah tersenyum. Senyum Yoona membuat Yuri lega. Yuri melepaskan tangannya perlahan-lahan. Sama seperti ia ingin berjalan keluar, ia mendengar Yoona jatuh. Dia menoleh, dan melihat Yoona pingsan.


"Yoona!"


***


Yoona perlahan membuka matanya. Dia memegang kepalanya, dan masih merasa pusing. Dia melihat sekeliling, dan menyadari bahwa dia sudah di kamarnya. Dia bisa merasakan handuk basah di dahinya.


"Hei, Anda terjaga," Yuri berjalan ke ruangan seperti tersenyum. Dia mendekati seorang gadis muda dan duduk di tepi tempat tidur.


"Bagaimana aku bisa berada di sini, Unnie?"


"Kau pingsan tadi, Yoong. Setelah menyentuh dahi Anda, saya menyadari bahwa Anda terbakar. Jadi saya membawa Anda ke kamar. Tampaknya Anda sudah bekerja terlalu keras. Anda harus beristirahat sekarang, "jawab Yuri seperti memegang tangan Yoona." Anda memungkinkan untuk bekerja, tetapi Anda harus berpikir tentang kesehatan Anda, Yoong. Aku sangat khawatir tentang Anda saat Anda pingsan, "kata Yuri dengan keprihatinan.


"Ya, Unnie. terima kasih, "Yoona tersenyum." Pokoknya, tidak harus Anda meninggalkan untuk makan siang dengan Minho? Dia harus menunggu untuk Anda, "


"Dan saya tinggalkan dengan kondisi Anda seperti ini, Yoona? Saya tidak berpikir begitu, "menggelengkan kepalanya Yuri." Aku sangat khawatir tentang Anda. Jika saya pergi, maka Anda akan sendirian di sini. Kau sakit, dan aku tidak bisa meninggalkan Anda, "mengambil Yuri mendesah kemudian melanjutkan." Jangan pedulikan tentang Minho. Saya sudah menelepon dia untuk mengatakan bahwa saya tidak bisa datang, dan dia mengerti, "


Kemudian, Yuri menatap mata Yoona mendalam. Tangannya mengelus rambut Yoona dengan lembut. Dia sangat mengkhawatirkan jika sesuatu terjadi pada Yoona. Memang depan gadis muda dia adalah pekerja keras, sampai tidak keberatan tentang kesehatannya.


"Yah, saya membuat bubur untuk Anda, namun masih tersisa di dapur. Tunggu sebentar, ok, "Yuri kemudian berdiri dan berjalan keluar dari ruangan. Dia berjalan menuju dapur ingin mengambil bubur yang dibuat olehnya.


Di asrama hanya Yoona dan Yuri sekarang, karena anggota lain memiliki jadwal. Taeyeon, Tiffany, dan Seohyun sedang tampil untuk mempromosikan album mereka, Hyoyeon dan Sunny sedang syuting Invincible Youth 2, sementara Sooyoung dan Sica, karena mereka memiliki waktu luang untuk sementara, mereka kencan ke suatu tempat.


Sementara di kamar, Yoona mendengar telepon berdering. Dia melirik telepon dan melihat nama siapa yang meneleponnya. Itu ditulis 'panggilan PD-NIM' s '. Dia dijemput.


Yuri berjalan kembali ke ruangan dengan semangkuk bubur dan segelas air di atas nampan. Setelah membuka pintu, ia kaget melihat Yoona telah rapi dengan pakaian nya.


"YAH! mana kau pergi sekarang "tanya? Yuri sebagai meletakkan nampan di atas meja.


"Saya mendapat telepon dari PD-NIM. Dia mengatakan bahwa sudah ada adegan yang tidak sempurna, dan saya harus mengulanginya. Jadi, aku ingin pergi ke sana untuk syuting lagi, Unnie, "


"Tapi kau sakit! Anda harus beristirahat. Anda tidak dapat pergi ke sana sekarang, "


"Jangan khawatir, Unnie. Aku merasa lebih baik sekarang, "kata Yoona lembut. Tapi, ketika dia hendak berjalan keluar, dia gonna pingsan lagi. Untungnya, Yuri bisa menangkapnya, sehingga Yoona tidak jatuh ke lantai.


"Aku bilang istirahat untuk sementara. Mengapa kau begitu keras kepala, hah?! "Yuri kemudian membantu Yoona kembali ke tempat tidur. Dia ditempatkan Yoona lembut di tempat tidur "Anda harus memikirkan kesehatan Anda.. Jangan memaksakan diri. Tubuh Anda membutuhkan istirahat baik, Yoona, "kata Yuri agak marah, tapi sebenarnya dia sangat mengkhawatirkan sekarang.


"Tapi, Unnie-"


"Jangan berpikir tentang pekerjaan Anda terlebih dahulu jika Anda ingin sembuh," potong Yuri kata Yoona. Dia kemudian mengambil semangkuk bubur "Saya membuat ini untuk Anda.. Anda harus memakannya, dan mengambil obat, ok, "


Yoona hanya mengangguk dan tersenyum menjawab kata-kata Yuri. Yuri mengambil sendok bubur, meniup itu untuk sementara, kemudian masuk ke mulut Yoona. Yoona segera mengunyah dan menelannya.


"Nah, bagaimana itu? adalah yang enak? "tanya Yuri.


Yoona mengangguk "Ya.. Ini tidak biasa Anda bisa memasak dengan baik, Unnie. Biasanya masakan Anda membuat saya dan anggota lainnya ingin muntah. Apakah aku akan sakit perut lagi setelah makan ini "canda? Yoona.


"YAH! Berhentilah mengolok-olok saya, Yoona. Tentu saja kali ini tidak. Saya membuat ini khusus hanya untuk Anda, "memukul bahu Yuri Yoona, membuat Yoona mengeluarkan tertawa. Yuri makan Yoona untuk beberapa menit. Setelah makan, Yoona mengambil obat.


Yuri hendak berjalan keluar ruang untuk mencuci piring, tapi Yoona memanggilnya.


"Unnie,"


Yuri menoleh dan menatap gadis yang sakit-"Ya,".


"Bisakah Anda mematikan AC, please? Aku dingin sekarang, "Yoona menarik selimut tebal menutupi sampai leher. Yuri bisa melihat dia menggigil. Lalu dia menghampiri meja dan mengambil remote. Dia mematikan AC.


"Bagaimana sekarang, Yoong?" Tanya Yuri.


"Aku masih dingin, Unnie," kata Yoona sebagai menggigil.


Yuri meletakkan piring di atas meja lagi dan mendekati Yoona. tiba-tiba ia meletakkan tubuhnya di tempat tidur. dia berbohong di samping Yoona dan memeluknya erat.


"U-Unnie," tergagap Yoona, mengejutkan dengan tindakan Yuri.


"Bagaimana sekarang, Yoona?" Bisik Yuri sambil membungkus lengannya di tubuh Yoona. Wajahnya sangat dekat dengan telinga Yoona "Apakah Anda masih dingin?".


Yoona menatap gadis yang lebih tua yang berbohong di sampingnya. Dia tersenyum, "Tidak, Unnie.. Aku hangat sekarang, "


"Ok. Saya akan menemani Anda sampai Anda tidur nyenyak. Aku akan membuat Anda hangat, Yoong, "membelai rambut Yuri Yoona dengan lembut. Yoona berhasil dirinya untuk lebih dekat dengan Yuri. Dia menyandarkan kepalanya di dada Yuri. Dia menutup matanya perlahan mendengar detak jantung Yuri. Yuri masih mengelus rambut Yoona sampai gadis muda jatuh tertidur.


***


Yuri tiba-tiba terjaga karena dering telepon. Dia berhasil dirinya untuk duduk setelah menempatkan Yoona di bantal lembut. Dia mencari sumber dering, dan menemukan bahwa dari telepon Yoona. Dia mengambil tas Yoona, dan mengambil telepon keluar. Dia membaca pemanggil. 'Panggilan PD-NIM' s '. Dia dijemput, dan menerima teriakan dari pemanggil.


"YAH, Yoona! Dimana kau sekarang??! Kami sudah menunggu Anda untuk syuting, tapi Anda tidak hadir. Anda harus datang ke sini dalam satu jam atau aku akan-"


Yuri tidak bisa tahan lagi. Dia berteriak kembali "YAH.! Yoona sedang istirahat sekarang! Dia sakit. Anda harus merawat aktris Anda dengan baik. Hanya memberikan istirahat nya untuk sementara. Dia perlu istirahat sekarang! Hanya syuting adegan lain di mana Yoona tidak ada "Yuri! Kemudian menutup telepon marah.


Sementara itu di lokasi syuting ...


"Apa .. ini!" Gerutu PD seperti menatap teleponnya.


"Saya bilang," kata Geunsuk dengan nada menggoda.


PD memandang aktor sampingnya dan mendesah. Dia meletakkan ponsel di saku dan berjalan ke stafnya "Ok.. Hanya syuting adegan lain sekarang. Yoona-ssi tidak bisa hadir namun karena sakit, "


Kembali ke asrama ...


"Siapa yang kau berteriak, Unnie?" Yoona terjaga karena teriakan Yuri.


"Ah, tidak," menempatkan Yuri ponsel Yoona di atas meja dan mendekati Yoona. Dia duduk di tepi tempat tidur.


"Apakah itu telepon saya?"


"Ya. PD menelepon Anda. Tapi aku mengatakan kepadanya bahwa Anda sedang beristirahat sekarang, "kata Yuri lembut. Dia mengusap tangan Yoona perlahan-lahan "Bagaimana perasaan Anda sekarang, Yoong?".


Yoona berhasil dirinya untuk duduk dan bersandar pada sandaran "Aku baik, Unnie.. Terima kasih untuk mengobati saya, "


"Yah, tapi Anda masih harus beristirahat, ok. Anda belum pulih sepenuhnya, "


Yoona hanya mengangguk dan tersenyum. Yoona kemudian mengambil tablet dan dihidupkan itu. Dia akan memeriksa nya akun UFO. Dia menemukan banyak pesan dari fans nya.


"Saya mendengar Anda sakit, Noona. Hanya beristirahat dan tidak memaksa diri, ok '


'Omona. Apakah itu benar kau sakit, Unnie? Silakan segera sembuh '


"Yoona-ssi, kau aktris besar. Silakan mengambil istirahat untuk sementara dan segera sembuh. Kami mencintaimu '


Dan banyak pesan yang memiliki konten 'segera sembuh' dari fans nya.


Yuri mengambil melihat pada account Yoona, dan terkejut melihat bahwa "Wow, popularitas Anda benar-benar tak terbantahkan, Yoong.. Fans Anda tahu bahwa Anda sedang sakit sekarang, sedangkan Anda tidak memberitahu mereka, "


Yoona hanya tersenyum setelah mendengar pernyataan Yuri. Kemudian ia mengetik untuk menjawab pesan mereka.


"Jangan khawatir, aku baik-baik sekarang. terima kasih atas doa dan pesan Anda. Aku mulai lebih baik karena Yuri Unnie memperlakukan saya dengan baik '


Tiba-tiba ada pesan lagi.


"Wow, Yuri Unnie memperlakukan Anda? Daebak! Dia teman sekamar benar-benar hebat. Memang YoonYul selamanya '


Yoona mengambil melirik gadis yang lebih tua di sampingnya. Mata mereka bertemu satu sama lain. Yoona diketik lagi untuk membalas pesan itu.


"Terima kasih dan saya mencintai kalian '


Setelah diklik kirim, Yoona menutup account-nya dan notebook-nya. Sekali lagi, ia melihat seorang gadis di sampingnya.


"Unnie, terima kasih banyak,"


"Jangan pedulikan itu, Yoona,"


Yoona yang kemudian semakin dekat dengan Yuri, dan menempatkan bibirnya pada Yuri.


-END-
bagaimana menurut kalian?
Mianhae untuk cerita ini .. >. <