Selasa, 28 Agustus 2012

Different [Part4]




                          Different [Part4]


Pertama kali aku akan bilang adalah permohonan maaf , apakah kalian menunggu ff ini? semoga saja iya, maaf telah. Disela-sela kesibukan, aku memang harus buat ff ini, karena nggak ingin menggantung. Jadi tolong maafkan saya, ya, udah postnya lama sepertinya isinya juga dikit. tapi tolong juga juga di comment yahhhh… itu jadi semangat lho

Title : Different
Cast :
Seohyun – Seo JooHyun
Kyuhyun – Cho Kyuhyun
Lee SunKyu – Lee Sunny
Type  : Series
Rating : 13+
Summary : Seohyun tiba-tiba mendapatkan kekuatan psikis yang hebat. Apakah dia bisa mengendalikannya dengan baik? Apakah kekuatannya ini bisa membawa keburuntungan atau kesialan?
Disclaimer : Cast milik Tuhan, ayah-ibu mereka, dan juga SM. dan jalan cerita ini, semua punya otakku. karena otakku yang bekerja untuk membuat ff ini.
Ini baru part awal-awal, jadi belum bisa menemukan SeoKyu moment yang ‘wow’ . Jadi harap bersabar akan hal itu.
So, Let’s Read ! Berikan comment kalian yah, biar aku bisa memperbaiki ff ini jika ff ini banyak kesalahan atau gimana.

Seohyun duduk dipinggir tempat tidurnya, mata memandang dengan tatapan kosong, pikirannya kembali pada perkataan neneknya yang begitu menggantungkan hati dan pikirannya. Nyaris dia ingin menentang perkataan neneknya, karena perkataan neneknya yang terkahir dia dengar membuatnya ingin lebih-dan lebih mengenal Kyuhyun. Mendekati pria misterius itu.
Dia masih ingat betul, apa perkataan neneknya kepada dirinya. ‘K-kumohon… Kalau mengatakannya padamu, ku yakin … kau malah ingin mendekatinya. Bukan menjauhinya’ itulah perkataan terakhir nenek kepadanya. Bukan menjauhinya malah mendekatinya? Jadi pria misterius itu siapa?, batinnya terus bertengkar.
Satu helaan nafas mengakhiri pikirannya tentang semua, mengakhiri pemikiran yang tiada akhirnya itu.
Who you are?” Seohyun mengkhayali wajah Kyuhyun dalam pikirannya.
Menghembuskan nafasnya lagi, wajah lelah terlihat darinya, membuatnya seperti ingin jatuh pingsan padahal tidak. Sudah seharian dia terus berpikir dan terus memutar otaknya.
Dengan sangat berat hati, akhirnya gadis itu menjatuhkan dirinya juga ke atas tempat tidur, begitu juga dengan pikirannya yang sudah kembali dibersihkan dari segala hal yang berbau aneh. Kedua matanya yang tadi terlihat bulat itu berangsur-angsur menutup, dia mencoba untuk tidur.

—–
Seohyun berdiri tepat dibelakang pintu kelasnya sendiri, dia belum pulang, tapi dia pura-pura pulang hanya untuk memata-matai Kyuhyun yang masih betah berdiam diri dikelas.
Diliriknya jam tangan yang sedaritadi melingkar di pergelengan tangan kirinya. “Sebentar lagi, dia akan keluar” gumamnya senang.
Lagi, gadis itu melongo pada pintu yang sedkit terbuka, melihat Kyuhyun yang sudah bergerak dan segera pergi dari tempatnya semula. Sedikit dia melangkah mundur. “Dia datang” bisiknya.
“ ada apa?” Kyuhyun secara tiba-tiba berdiri dihadapan pintu, membuatnya terkejut dan mundur lagi kebelakang.
Seohyun masih terdiam, kepalanya mendongak dan mulutnya agak terbuka. Dia masih terlalu shock dengan hal ini, baru saja Kyuhyun berada disana masih belum terlalu jauh dari tempat duduk dan sekarang Kyuhyun sudah dihadapan dirinya.
Karena tak ada jawaban, akhirnya Kyuhyun pergi begitu saja. Tapi sebelum dia pergi, dia berbisik kepada Seohyun. “Aku telah mengetahui kau dari beberapa jam yang lalu. Sudah ku bilang, jangan pernah menguntitku” setelah mengucapkan itu, Kyuhyun pergi.
Seohyun terpaku ditempat, bisikkan Kyuhyun membuat dirinya bergidik. Kyuhyun telah mengetahuinya sedaritadi, tapi dia tak melihat Kyuhyun menoleh ataupun melirik sedikitpun.
“T-t-tidak… M-m-mungkin” Kedua tangannya menutupi mulutnya tanda ketidakpercayaannya. “Aku harus mengerjarnya”
Setelah sepenuhnya sadar, Seohyun dengan sigap dia berbalik dan berlari mengejar Kyuhyun yang sekarang sudah tak terlihat lagi bayangannya. “Dimana dia?” Seohyun masih terus berlari menuruni anak tangga menuju lantai bawah. “Mengapa cepat sekali sih”
Seohyun masih berlari sampai ia berhenti tepat di gerbang sekolah, nafasnya tersengal setelah berlari dari lantai dua sekolah sampai tempat ini. “Dia berlari, huh? Atau dia bersembunyi?” Seohyun mencari keseliling, matanya mencari. “Tapi aku tak merasakan kehidupan disekolah ini lagi? Disekolah ini tak ada orangnya kecuali aku!” lanjutnya, menghentakkan kakinya kesal.
Tanpa dia sadari sosok hitam mengamatinya dari balik pohon besar yang tak jauh dari sana. Yang terlihat dari sosok itu adalah matanya yang menyala dengan sentuhan warna emas dan sedikit merah yang tampak. Tak beberapa lama kemudian sosok itu pergi bagai ditiup angin.
Seohyun berbalik, dia merasakan ada yang memperhatikannya, tapi matanya tak menemukan apapun yang mencurigakan. Daun dan ranting tak ada berbunyi maupun bergerak. Tumbuhan-tumbuhan itu juga seakan diam saat semua penghuni sekolah telah pergi.
“Jadi, dia kemana?”

[Different]
Hari demi hari berlalu, semuanya tampak sama saja bagi Seohyun. Tak ada yang istemewa. Tak ada jawaban yang ada adalah pertanyaan yang begitu menumpuk dipikirannya sekarang ini. Jawaban Nihil.
Percuma saja, menunggu pria itu sampai sore kalau jawabannya lelaki itu cepat sekali perginya. Dan yang dia dapat hanyalah sebuah pertanyaan yang begitu membujuknya untuk segera dijawab. Benar, tak ada yang bagus.
“Terima kasih, Cho Kyuhyun! Kau sukses membuatku menjadi GILA !” rutuknya dalam hati saat menatap Kyuhyun saat ini. Memandang pria itu dengan tatapan yang begitu sinis, tak ada wajah malaikat lagi dalam wajah itu.“Membaca pikiranmu sudah ku lakukan? Tapi apa hasilnya? Hanyalah kesakitan yang kau berikan!” dia merutuk lagi.
Tatapan sinis itu masih terus berlanjut, tapi yang ditatap tak merasakan apapun dan malah diam saja. Tatapan sinis itu berakhir, saat Seohyun mengetahui Sunny sebentar lagi akan masuk kedalam kelas. Dia kembali pada posisinya semula, berpura-pura membaca buku pelajaran.
“Seohyun!!” Sunny menghambur ke arah Seohyun dan menempatkan dirinya duduk didepan Seohyun. “Tala~ coba kau lihat, ini diberikan Sungmin Oppa padaku” ujarnya, menunjukkan jari manisnya yang dilingkari sebuah cincin dengan sentuhan berlian ditengahnya.
“Huwa~ Neomu yeppoyo.” Seohyun mengambil jemari Sunny, dan melihat cincin itu melalui matanya yang bulat. Sebenernya dia tak cukup terkejut hanya saja, dia terkejut karena Sungmin se-romantis ini dengan Sunny.
“Lalu, kapan kau akan mempunyai pacar?” Seohyun agak sedikit tersentak dengan pertanyaan ini, jawaban yang sudah ia susun tadi seketika buyar oleh bayangan Kyuhyun disekitar pikirannya. Entah ada apa dengannya, tiba-tiba dia memikirkan namja yang sudah membuatnya gila. “A-a-ku, hum yeah, belum ada yang cocok saja” lanjutnya lagi, nada pertamanya terbata.
“Hey, kau tau ? Kau tau kan teman kelasnya Sungmin oppa yang bernama …Ryeowook?” Sunny sedikit berbisik untuk mengatakan hal ini, dan Seohyun mengangguk.
Sedikit gambaran tentang Ryeowook terlihat dipikirannya, namja yang selalu membawa buku kemana-mana, namja yang ternyata menyukai dirinya diam-diam. “Lalu kenapa?” Seohyun bertanya berpura-pura tidak tahu. Sunny tersenyum, “ Dia menyukaimu. Aku mengetahuinya dari Sungmin Oppa
Seohyun mengangguk, “Yasudah, bilang terima kasih padanya telah menyukaiku, aku belum menyukainya”
Sunny berdecak kesal melipatkan kedua tangannya didepan dadanya, “ Ya, Seohyun! Aku berniat menjodohkanmu!”
Seohyun tertawa sebentar, “Tidak ! Aku belum mau pacaran !”

Sunny berbalik dan duduk dengan rapi di tempat duduknya, seorang guru datang dengan sebuah tumpukan buku dan penggaris panjang dikedua tangannya.

—-
Seohyun terpaksa bangun dari tidur indahnya, karena sebuah bayangan hitam dengan kuku tajam yang mencuat itu telah mengganggu semua mimpi indahnya. Keringat mengucur didahi, tangan dan lehernya. Hembusan nafas yang tersengal masih dirasakanya, dia belum bisa mengatur nafasnya dengan baik.
“Kenapa harus muncul secara tiba-tiba seperti itu!!” kesalnya, memukul keras tempat tidurnya. “Aku baru saja bermimpi indah! Bermain dengan pangeran yang wajahnya tak aku ketahui, yang wajahnya ditutupi sebuah kabut putih.” Lanjutnya, dan kembali lagi memukul tempat tidurnya dengan keras. Matanya tersirat kemarahan yang besar, tatapan tajam terlihat dari matanya yang bulat.
Seohyun beranjak dari tempat tidurnya, mengambil jacket yang tergantung pada gantungannya dan berjalan keluar dari kamarnya. Saat dia keluar dari kamar, rumahnya yang begitu sepi membuatnya bergidik, tapi dia mencoba menghiraukan itu, dia terus berjalan keluar dari rumahnya.

Langit gelap dan cahaya bulan itu memandunya jalan, ada apa dengannya, dia ingin sekali keluar dari rumahnya dan berjalan-jalan keluar. Dengan hanya berbekal jacket dan sendalnya dia nekat keluar ke dinginnya malam yang menusuk tulang.
Dia terus berjalan sampai akhirnya dia sampai disebuah bangunan tua yang bisa dibilang cukup menyeramkan. Dia tak kenal dengan bangunan ini, dia belum pernah melihat bangunan tua ini disepenjuru Seoul. Di buku sejarah kota Seoul juga tak ada bangunan seperti ini. Bangunan seperti sebuah rumah tapi kalau dilihat baik-baik, ya, seperti kastil
“Dimana ini?” gumamnya, memandangi bangunan yang tampak megah itu. “Aku hanya berjalan-jalan dan… ini?” dia menunjuk bangunan tua itu.
Dia berjalan maju, “Apakah harus masuk?” sejenak di berhenti, perasaannya mulai tidak enak. “t—tidak, aku pulang! Tempat ini sepertinya mengerikan”
Seohyun berbalik dan berjalan ingin pulang, tapi dia berhenti lagi. Rasa penasaran itu tiba-tiba menyelimuti dirinya, “Masuk?” dia bergeleng, “tidak ! aku tidak mau masuk !” Seohyun berjalan lagi, yang pasti dia tak ingin bertemu dengan bangunan tua itu.
—-

“matamu itu hitam, Seo” Sunny menunjuk lingkaran mata yang mengililingi sekitar mata Seohyun. Itu pantas, Seohyun tak tidur semalaman, dia hanya berjalan-jalan mengitari kota dan bertemu dengan bangunan tua dan kembali lagi ke rumah. Tidurnya belum cukup.
“Jangan ditunjuk. aku tak bisa tidur semalaman” jawabnya, mengalihkan telunjuk Sunny agar menjauh.

Sunny berdecak, “ ada apa tak bisa tidur?”
“Hanya tak bisa tidur, aku bermimpi buruk. Aku tak suka bermimpi buruk” Seohyun berbohong, lebih sedikit memajukan bibirnya agar dipercaya oleh Sunny. “dan jangan tanya apapun lagi” lanjutnya, diikuti anggukan Sunny.

Seohyun tersenyum, karena Sunny mau mengikuti kemauannya. Tapi seketika senyuman itu hilang, saat pikirannya kembali pada bangunan tua itu. Bangunan yang telah mendatangkan dirinya kesana. Rasa penasaran itu kembali datang, membuatnya jadi bersemangat untuk mengetahui bangunan tersebut.

“Hey, Seohyun” panggil Sunny membuyarkan semua pikirannya. “Nde?”
“kau kenapa?”
A-a-aniyo, hanya aku sekarang menjadi mengantuk”

—-
Seohyu berjalan menuju jalan yang tadi malam dia lewati. Dia sedikit mengingat jalan yang dia lewati tadi malam menuju bangunan tua itu. Jalanannya tepat tak ada tempat yang dia tinggalkan, tapi mengapa sedaritadi dia berjalan juga tak bertemu.

“Ada dimana? Aku benar soal jalan ini” kata Seohyun menunjuk jalanan tempat dia berdiri, dia menengok kanan dan kekiri tapi tak menemukan bangunan apapun. “Tempatnya tidak salah. Aku benar kesini tadi malam” dia masih kekeuh tentang tempat yang dia kunjungi semalam.
Seohyun berpikir berjaan sedikit lagi mungkin akan ketemu, tapi dia salah, dia tak menemukan apapun hanya sebuah pohon besar dan rerumputan yang luas disana. Matanya memperhatikan sekitar, sebentar lagi matahari akan terbenam. Dia berdiri disana, menghadapkan tubuhnya yang tinggi untuk menatap matahari yang indah itu. Sedikit senyuman terlukis disana, sedikit kesenangan melihat pemandangan seperti ini.
Neomu yeppo” gumamnya. Satu tangannya menghalangi mata bulatnya dari sinar matahari yang menyeruak dan ingin kembali ke tempatnya.
“Ah~ aku sampai lupa tujuanku” dia berbalik dan kembali ke jalanan setapak. “Aku tidak berkhayal kemarin, aku benar-benar dihadapkan oleh bangunan itu
—-
“Stop !” Seohyun mengakat tangannya kearah badan Kyuhyun yang ingin pergi dari kelas, dia sudah tak sabar lagi untuk mengetahui yang sebenarnya tentang Kyuhyun.
Kyuhyun hanya diam, bergeming, hanya memandangi wajah Seohyun yang kesal karena sikapnya yang penuh misteri itu.
“Kau itu siapa, huh, aku capek melihat kau terus menatapku tajam seperti itu. Kau siapa? Kau selalu pulang setiap sore, dan saat itu ku lihat bola matamu berubah bukan yang seperti biasanya, kulitmu dingin, dan kau ingat? Kau tak pernah makan atau pun bicara… Kau…” Perkataan Seohyun berhenti, dia berusaha mengendalikan emosinya yang sedang meletup.
“Urusanmu apa? Kau tak seharusnya mengusikku!” dengan tenang namja itu berbicara.
“Kau!!! Membuat kepalaku sakit dan seseorang bilang padaku bahwa kau berbahaya.. Aku … aku hanya ingin tau kau siapa !!! semuanya yang kau lakukan itu membuatku penasaran!”
“Aku bilang padamu, jangan pernah mengusikku!”
Seohyun menggeleng, “Aku hanya ingin tahu, Kau SIAPA?!” nafasnya sedikit terengah setelah gadis itu berteriak dengan keras sehingga suaranya menggema di seluruh penjuru ruangan.
“Apa urusanmu? kau tak perlu tahu!” kata Kyuhyun dingin.
“Kau pasti tau, mengapa kepalaku tiba-tiba sakit! kau! Kau yang membuat kepalaku sakit kan? Huh?!”
Kyuhyun menyunggingkan sedikit bibirnya, “Aku? Kau tau darimana?”
Seohyun terdiam, apakah dia harus jujur tentang kekuatannya? Oh Tidak, tapi keadaan memang memaksanya untuk melakukan ini. “saat aku… saat aku-a-aku i-i-ingin membaca pikiranmu. Saat itu kepalaku tiba-tiba sakit, dan saat kau pergi jauh sakit kepala itu hilang”
Kyuhyun kembali menyunggingkan bibirnya, “Ouh… ternyata kau punya kekuatan  lebih? Lalu, Hanya itu? Tidak cukup bukti !”
“Cho Kyuhyun!” bentak Seohyun dengan berani, wajahnya memerah seperti tomat.

Kyuhyun menarik tubuh Seohyun untuk lebih dekat padanya, tangannya melingkar pada pinggang Seohyun. Lalu kepalanya mendekat dan berbisik pada yeoja manis itu, “Lupakan semuanya, kau lebih baik melupakannya, jangan ingat aku” bisik Kyuhyun, membuat Seohyun sedetik kemudian jatuh dalam pelukannya.

Seohyun masih dalam pelukan Kyuhyun, dia masih dalam dekapan lelaki misterius itu. Yeoja berwajah bulat itu pingsan.

—–
“ugh” Seohyun terbangun dari tidurnya, “ aku ditempat tidur?” dia menatap sekeliling, dia sudah berada dikamarnya.
Tak salah lagi, ini memang kamarnya, dan bukan tempat yang lain. “Kapan aku pulang?”

Mianhae ya ALL , Posting nya lama banget :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar