Selasa, 28 Agustus 2012

Different [Part5]

                          Different [Part5]


Pertama kali aku akan bilang adalah permohonan maaf , apakah kalian menunggu ff ini? semoga saja iya, maaf telah menunggu. Disela-sela kesibukan, aku memang harus buat ff ini, karena nggak ingin menggantung. Jadi tolong maafkan saya, ya, udah postnya lama sepertinya isinya juga dikit. tapi tolong juga di comment yahhhh… itu jadi semangat lho
Title : Different
Cast :
Seohyun – Seo JooHyun
Kyuhyun – Cho Kyuhyun
Lee SunKyu – Lee Sunny
Im YoonA – YoonA
Type  : Series
Rating : 13+
Summary : Seohyun tiba-tiba mendapatkan kekuatan psikis yang hebat. Apakah dia bisa mengendalikannya dengan baik? Apakah kekuatannya ini bisa membawa keburuntungan atau kesialan? Dan Namja bernama Kyuhyun, seakan menariknya memasuki kehidupan namja itu
Disclaimer : Cast milik Tuhan, ayah-ibu mereka, dan juga SM. dan jalan cerita ini, semua punya otakku. karena otakku yang bekerja untuk membuat ff ini.
Ini baru part awal-awal, jadi belum bisa menemukan SeoKyu moment yang ‘wow’ . Jadi harap bersabar akan hal itu.
So, Let’s Read ! Berikan comment kalian yah, biar aku bisa memperbaiki ff ini jika ff ini banyak kesalahan atau gimana.
—–

“ugh” Seohyun terbangun dari tidurnya, “ aku ditempat tidur?” dia menatap sekeliling, dia sudah berada dikamarnya.
Tak salah lagi, ini memang kamarnya, dan bukan tempat yang lain. “Kapan aku pulang?”
Gadis itu terbangun dari tidurnya, berjalan pelan keluar dari kamarnya, tujuannya ingin bertemu ibunya untuk menanyakan ‘mengapa ia bisa didalam kamarnya?’ dia bergegas mencari ibunya yang mungkin sekarang sedang berada didapur setelah dia mendengar suara berisik dari arah sana.
eomma,” panggilnya pelan, menengok dari balik dinding. “eomma, kapan aku pulang?” pertanyaan yang sungguh bodoh, tapi memang itulah pertanyaan yang harus diajukan.
Ibunya mengecilkan api kompor sebelum sepenuhnya berbalik menghadap anak kesayangannya itu. Ibunya menatap bingung, “Mengapa kau bertanya? Bukan’kah kau  sudah dari tadi pulang? ” ibunya berbalik lagi ke masakannya, takut-takut akan hangus.
Seohyun menatap aneh, baru saja pulang?, ini tidak mungkin!
“T-tapi, ah ya, mianhae eomma” yeoja itu berbalik pergi, kembali ke kamarnya. Dia belum sepenuhnya percaya, seingatnya dia masih berada disekolah, dan …ah, dia lupa! Ingatannya seakan dihisap oleh sesuatu, dia lupa akan semuanya.
“Seohyun!” teriak ibunya, “Makan malam sudah siap! Jangan naik ke atas lagi!”

Seohyun duduk terdiam dibawah pohon besar yang berada tepat dibelakang sekolahnya, dia tak mau masuk ke kelas, baginya pelajaran kali ini membosankan. Lagipula, dia butuh tempat yang tenang untuk memikirkan masalahnya dengan namja aneh itu.
Seohyun memandang kelasnya dari tempatnya, tangan kanannya menunjuk kelasnya, “Itu dia disana, terjauh dari matahari” katanya, menurunkan tangannya lagi.
“Akh~ aku kesal ! Bukan’kah tujuan ku kemarin untuk menahan dirinya untuk dia menjelaskannya padaku! Mengapa aku pulang?”
Seohyun menghentakkan tangannya kesal ke tanah, dia masih bingung dengan kejadian yang kemarin, otaknya masih belum bisa menerima kenyataannya. Sekarang pertanyaan bertambah lagi.
Bukan ini yang dia senangi, menambah pertanyaan dan dia juga harus menambah kepintaran  pikirannya. Mempunyai kekuatan untuk membaca pikiran saja itu tak cukup, dia harus mempunyai kekuatan yang labih. Tapi itu tak mungkin, karena dia memang hanya manusia biasa. Dia tak bisa bertindak lebih, kecuali membaca pikiran orang.
Dan hanya dihadapan Kyuhyun lah dia tak bisa berkutik, tak bisa berbicara, tak bisa bergerak dan juga tak bisa membaca pikiran namja itu.
Kyuhyun begitu dingin. Faktanya, dia tak bisa mencairkannya.
Terkadang, dia merasa, kalau ini memang bukan urusannya, tapi… seperti ada yang menariknya untuk menjelajahi hal ini lebih lanjut. Begitu penasarannya akan sosok Kyuhyun. Dia sama sekali tak bisa mengendalikan perasaannya yang campur aduk itu. Suka, benci, kesal, cinta? Dia tak bisa membedakannya.
Seohyun memandang kosong ke depan, pikirannya kembali melayang pada bangunan tua itu. “Bangunan tua,” dia bergumam, kembali membayangkan bangunan itu tepat dihadapannya. “Apakah aku harus kembali malam-malam, hanya untuk melihat bangunan tua itu lagi?”

Sebuah mobil mewah berwarna biru tua baru saja memparkirkan diri dilapangan depan sekolah. Mesin mobil berhenti, disaat yang bersamaan, pintu mobil biru itu terbuka. Tak ada yang menyangka, yang membawanya adalah seorang perempuan cantik yang mempunyai badan yang indah dan juga kaki yang jenjang. Yeoja itu memakai dress dengan bunga-bunga sebagai motifnya, membuatnya begitu anggun saat dia berdiri didepan pintu mobilnya.
Tapi…. Ini sudah sore, yeoja itu ingin menemui siapa?
Yeoja itu melangkah masuk ke dalam gedung sekolah, bunyi sepatu haknya menggema keseluruh ruangan yang dia lewati. Dia berjalan menuju lantai dua, menaiki tangga, dan berjalan menuju kelas paling pojok di lantai dua ini. Kelas Seohyun!
Yeoja itu berhenti didepan pintu, matanya menangkap pemandangan yang sepertinya tak pernah dia lihat sebelumnya, sedikit terlihat bibirnya tertarik ke samping, dia tersenyum. Tangannya menutupi mulutnya yang seakan ingin tertawa lepas. Dirinya masih belum mau masuk ke dalam, masih ingin melihat pemandangan yang seru baginya.
“Jadi ini yang membuatmu terlambat tiga menit?” Yeoja itu berkata pelan, matanya melengkung. Bibirnya tertarik kebelakang.
Yeoja itu masih berdiri disana, padahal sudah lima menit yang lalu sejak dia menampakkan dirinya disana, dia belum juga masuk.
“Aku tidak mau masuk. Bukan’kah kau juga senang” Yeoja itu berkata lagi, “Oh baiklah, Kyuhyun! Aku akan masuk” Tawa yeoja itu mulai menghilang, saat dirinya mulai membuka pintu kelas.
Perdebatan antara kedua orang itu berhenti saat mendapati seorang perempuan berwajah manis masuk ke dalam kelas mereka yang sudah sepi. Kyuhyun tidak merasa kaget dengan kedatangan yeoja cantik itu, tapi, Seohyun. Dia kaget dengan kedatangan yeoja itu ke dalam kelasnya.
‘dia siapa?’ batin Seohyun, memandangi yeoja itu dari atas sampai bawah melalui mata bulatnya.
“Kyuhyun-a, kau lama sekali! Aku sudah daritadi menunggumu dibawah!” yeoja itu menghampiri Kyuhyun, menautkan lengannya pada pria tampan-misterius itu.
Wajah penuh kekagetan terlihat jelas dari Seohyun saat ini, dia belum bisa berbicara sedikitpun, lidahnya terasa kelu saat melihat pemandangan yang baru pertama kali dia lihat saat ini.
“Oh, maaf, kau siapa? Mengapa berbicara dengan Kyuhyun di jam seperti ini? Oh ya… Perkenalkan namaku adalah Yoona” Yeoja itu mengulurkan tangannya, sedangkan satu tangan satunya masih menautkan diri dengan lengan Kyuhyun.
Seohyun terdiam.
“Hei,  hei” tangan Yoona dikibaskan didepan wajah Seohyun, mencoba menyadarkan Seohyun dari rasa shock nya saat ini.
Seohyun menggelengkan kepalanya, tersadar. “Ah- m-m-maaf, aku harus pergi s-se-sekarang” pamit Seohyun kepada kedua orang itu, dirinya berbalik dan berlari cepat meninggalkan tempat itu. Hati dan pikirannya sedang tak baik sekarang.
Yoona melepaskan kaitan tangannya dari Kyuhyun, setelah merasa Seohyun sudah benar-benar pergi dari tempat ini. Kedua tangannya disilangkan, menyenderkan badannya pada dinding.
Kyuhyun tersenyum padanya. “Thank you, Yoong”
Yeoja bernama Yoona itu tersenyum, “Welcome, kau juga dulu membantuku dalam kasus yang sama seperti ini”
—–
*Seohyun Pov*
Aku berjalan letih menuju rumah, tak menginginkan untuk naik bis saat ini. Pikiranku masih terlalu kacau untuk yang terjadi beberapa menit yang lalu. Belum bisa menerimanya.. tidak, belum terbiasa dengan pemandangan itu. Jadi dia sudah mempunyai kekasih?
Yoona… Nama itu seakan memenuhi seluruh pikiran sehatku, seakan dia sudah pernah membuatku benar-benar kesal, padahal tadi kami hanya berkenalan… belum berkenalan, hanya hampir berkenalan. Yeoja itu memang mempunyai paras yang cantik, tak salah jika Kyuhyun menjadi pacarnya. Yoona mempunyai tubuh yang sempurna cocok sekali dengan wajahnya yang juga cantik. LIhat saja pakaiannya, memang sopan, tapi saat dipakainya menjadi terlihat sexy. Yeah, aku tak heran.
Apakah Yoona selalu menjemput Kyuhyun setiap hari? Karena itu, Kyuhyun cepat sekali menghilangnya? Tapi…tidak mungkin! Aku sama sekali tak merasakan kedatangan seseorang pun masuk ke dalam sekolah. Tapi, saat Yoona masuk tadi, aku baru merasakannya. Oh tidak, jangan bilang ini juga masuk kedalam daftar pertanyaan teka-teki ku lagi.
Sudah sampai? aku mendongak melihat rumahku yang berdiri kokoh  didepanku. Aku tak merasakan jalan yang begitu jauh…  Bukankah seharusnya ini akan memakan waktu lama sekali, aku berjalan, bukan naik sepeda, mengapa aku bisa secepat ini sudah sampai dirumah?
Aku masuk ke dalam rumah, tak menemukan siapapun didalam sini. Aku berjalan lebih lagi menyusuri dapur, ku lihat sebuah catatan kecil tertempel di pintu kulkas. Hanya sebuah tulisan ibu yang berisi dia pergi bersama ayah keluar kota selama 2 hari. Jadi aku sendirian sekarang. Apakah aku mengundang Sunny untuk tinggal sementara bersamaku? Lagipula aku kesepian jika harus sendirian.
Ku ambil ponsel yang berada didalam tasku, ku cari nama Sunny dalam contact list, ku klik tombol untuk menelpon. Ku tempelkan handphone ku ditelingaku, menunggu nada tunggu dari sana.
“Sunny, kau mau menginap dirumahku? Aku hanya sendirian, aku tidak memaksa” Sunny tampak berpikir, tapi akhirnya dia menerima tawaranku tadi.
—-
“Aku hanya mengerjakan tugas saja, bukan menunggu dirinya”elakku,
Sunny sedaritadi terus saja menyuguhi dengan pertanyaan yang menyebalkan. Dia baru saja sampai dirumahku sekitar lima belas menit yang lalu, tapi sudah menanyakan hal yang tidak menyenangkan.
“Yakin?”
Sunny menatapku penuh kecurigaan, aku memasuki pikirannya, dia masih menyimpan pertanyaan yang begitu banyak untukku. Tidak Sunkyu, jangan menanyakan apapun lagi. Aku sudah pusing dengan pertanyaanku sendiri.
“Seohyun, sudah-sudah, jangan pucat seperti itu lagi. Baiklah aku akan menutup sesi pertanyaanku.” Dia kembali berkata, matanya memandangiku, ya, pertanyaan ini telah berakhir tapi pertanyaan belum berakhir dipikirannya.
Dia menyenderkan badannya pada sofa, dia tak memandangku lagi melainkan menatap langit-langit diruangan ini. Pikirannya bukan penuh denganku lagi tapi berganti dengan Sungmin Sunbae.
wae?” aku mengikutinya menender pada sofa. Aku memandangnya, mencari jawaban pada pikirannya. Tapi tak bisa, sekarang dia sedang mengkosongkan pikirannya. Dan aku tidak bisa melihat lagi apa yang sedang dia pikirkan sekarang.
“Tidak. Ah bagaimana kalau kita shopping? Aku sedang bosan saat ini”
Aku hanya mengangguk. Mengikuti kemauannya untuk pergi berjalan-jalan .
—-
Karena aku menepati janjiku pada Sunny, akhirnya kami berjalan-jalan menyusuri kota pada malam hari. Cuaca kali ini sangat mendukung kami untuk berbelanja banyak. Tidak, bukan kami, hanya Sunny yang ingin belanja, inilah kebiasaannya jika sedang merasa bosan atau marah, dia akan berbelanja begitu banyak.
“Mulai dari mana?” aku menahan tangannya, dia melihat satu per satu toko yang dia lihat. Raut wajahnya tampak bingung, “baiklah, mungkin yang itu saja” usulku menunjuk toko baju yang dietalase dipajang sebuah boneka maneqin dengan berbalut gaun yang indah.
Dia mengangguk, “baiklah” dia menarikku masuk ke dalam toko.
Seorang pegawai perempuan menyambut kedatangan kami dengan senyuman lembutnya, dia sangat berharap kami datang kesini bukan hanya untuk melihat tapi juga membelinya, terkadang banyak sekali perempuan-perempuan datang kesini hanya untuk melihat dan mencoba, tapi, tidak membelinya dan berpura-pura kalau pakaian yang berada disini tidak cocok dengan tubuh mereka. Begitulah, maka dari itu, pegawai wanita itu penuh harap memandang kami.
Sunny berjalan menyusuri pakaian-pakaian yang terpajang disana, mata dan tangannya menysuri tiap pakaian yang tergantung disana, dia bingung, harus membeli pakaian yang mana. Baginya, ini semua begitu menarik.
Aku mengikuti Sunny yang berjalan pelan, sedangkan mataku menyusuri setiap pakaian yang terpajang disana. Mataku sedikit terpicing saat melihat sebuah dress dengan sentuhan bunga-bunga disana. Sepertinya aku pernah melihat pakaian itu, tapi, dimana? Aku masih memandangi dress itu, mencoba mengenalinya…
“Seohyun, kau ingin membeli pakaian itu?” aku menoleh pada Sunny, yang sedang menunjuk dress yang sedang ku perhatikan saat ini.
Aku menggeleng, “Tidak, hanya pernah melihat dress ini” kataku, mataku kembali pada dress itu.
“Ah hanya itu, tapi mengapa kau penasaran sekali. Dress ini mungkin sudah banyak yang memakainya” ucap Sunny,
“Tidak nona, dress ini hanya 2 saja yang dijualkan, dan ini… tinggal satu-satunya” pegawai perempuan yang tadi menyambut kami datang ke arah kami, dan sedikit menerangkan tentang dress itu. Aku mengangguk mengerti dan menoleh pada Sunny memberikan tatapan ejekan untuknya karena dia telah salah menerangkan.
Aku kembali menatap dress itu kembali, aku mengingatnya, dress itu dipakai oleh Yoona. Yeoja yang menjemput Kyuhyun. Aku terdiam, kembali mengingat Yoona yang datang tiba-tiba, wajahnya masih bisa ku ingat.
—-
Author Pov*
Sosok misterius itu menghampiri Seohyun yang sedang tertidur pulas ditempat duduknya. Seohyun sudah tertidur dari jam pelajaran terakhir sampai sekarang, yeoja manis itu belum kunjung bangun dari mimpinya. Sunny sudah berusaha membangunkannya, tapi percuma Seohyun masih ingin tetap tinggal di mimpinya.
Sesosok misterius itu berdiri dengan lututnya, tangannya yang sangat putih itu menyisipkan rambut Seohyun kebelakang telinganya, maksudnya ingin melihat wajah Seohyun lebih jelas. Tampak dari belakang, sosok itu tak bisa dikenali, dia memakai jubah panjang agar menutupi seluruh tubuhnya.
Sosok itu masih terus mengelus rambut Seohyun, mengelus dengan kasih sayang, membiarkan Seohyun tenang dalam tidurnya. Perlahan sosok itu mulai berdiri lagi, sekarang, dia membungkuk. Sebuah kecupan manis mendarat pada pucuk kepala Seohyun. Moment yang begitu manis.
Sosok itu kembali berdiri tegap, tangannya kembali mengusap pelan rambut Seohyun yang panjang dan hitam itu. “Aku akan membawamu kerumah,” Sosok itu mulai merangkul Seohyun dan berhati-hati untuk menggendongnya.
To be continue !
So, How about this part?
Good, or Weak ? or  bored with this part?
I need your comment ! Okey , Thank You !
Maaf banget ceritanya jadi ngelantur kemana-mana, aku masih ingin buat kalian penasaran jadi, ya, maaf kalau jadi aneh. Bukannya penasaran malah bikin kalian jadi bosan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar